Presiden Jokowi Tidak Hadiri HUT PDIP, Rudy Katakan Merasa Lahir Dari PDI P Mestinya Hadir

" Saya cuma trucuk. Saya tak di Solo saja, mengurus PDIP di Solo,"- Ketua DPC PDI P, FX Hadi Rudyatmo

SOLO - Peringatan hari kelahiran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ke 51 jatuh tanggal 10 Januari. Sebagai politisi yang lahir dari partai ini seharusnya hadir dalam peringatan tersebut. Hal ini dikatakan Ketua DPC PDI P, FX Hadi Rudyatmo.

" Itu hak mereka, mau hadir atau tidak. Kalau merasa lahir dari PDIP ya mesti hadir," kata Rudi kepada awak media, Sabtu (6/1/2024).

Presiden Joko Widodo saat jalan-jalan di Koridor Gatsu, Kota Solo beberapa waktu lalu. (Foto : Agung Huma)

Terlebih, bagi Presiden Joko Widodo meskipun itu menjadi hak untuk datang atau tidaknya. Setidaknya disampaikan Rudy ini menanggapi kabar tidak hadirnya Jokowi. Dimana kunjungan ke luar negeri yang telah sudah dijadwalkan sejak tahun lalu. Alasan itu, Rudy menjawab kalau dirinya hanyalah seorang trucuk atau orang kecil.

" Saya cuma trucuk. Saya tak di Solo saja, mengurus PDIP di Solo," ucapnya.

Jokowi lahir dari partai ini, Rudy enggan menjawab atas kepemilikan Kartu Tanda Anggota yang sekarang menjabat presiden. Waktu itu aturan tidak seketat saat ini. Namun begitu, mestinya Jokowi masih memiliki KTA. 

" Karena dulu pernah saya usulkan menjadi pengurus DPD Jateng," jelasnya.

Lebih lanjut, Rudi telah mengusulkan dalam HUT ini untuk semua calon legislatif. Baik itu, berkontestasi di DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota. Dalam hal ini untuk mensosialisasikan PDIP kepada masyarakat untuk memenangkan dalam pemilu 2024. Termasuk Paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Namanya telur itu tegak lurus, hukumnya wajib. Kalau ada yang tidak mau tegak lurus, ya resiko ditanggung sendiri," ucapnya.

Baca juga : Jokowi Dan Prabowo Bertemu, Rudy Sebut Antar Presiden Dan Menteri

Tentang kampanye, dikatakan, tidak ada kampanye terbuka di Kota Solo. Kecuali ada arahan lain dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia meminta simpatisan dalam melalukan konvoi tidak berknalpot brong karena mengganggu masyarakat.

"Kalau kepengen melakukan kampanye simpatik, ya boleh. Latihan dulu, tapi tidak cukup 1 bulan. Jadi tidak perlu knalpotnya diganti, " lanjutnya. 

Dengan begitu cukup melakukan gerakan serasi yang bisa menarik perhatian masyarakat. Dan ditunjukkan bahwa PDIP itu punya etika, sopan santun, dan tidak akan mengganggu kepentingan masyarakat. (Agung Huma)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024