Rudy Sebut Maruar Sirait Mundur Gentleman Tapi Mempersilahkan Usulan Hak Angket Gibran Mundur

." Pak Ara itu loh, gentle. Mundur serahkan KTA, pamitan, "- Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

SOLO - Mundurnya politisi PDI P Maruar Sirait dengan pamitan dan penyerahan KTA seharusnya menjadi contoh Gibran Rakabuming Raka. Karena dulu dijadikan sebagai anggota DPR RI dari PDI P serta menjabat pengurus. Hal ini dikatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

" Pak Ara itu loh, gentle. Mundur serahkan KTA, pamitan, " jelasnya kepada awak media.

Ketua DPC PDI P Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

Dengan menyerah KTA dan pamitan salah satu etika politikus di Republik Indonesia. Terlebih, mundur juga bisa dilakukan Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota Solo. Karena mencalonkan diri sebagai cawapres justru deklarasi dari partai lain.

" Sudah ditutup bukunya, dia deklarasi dari partai lain. Menganggap kader dari mana, " ujarnya.

Setidaknya, ia sampaikan ini adanya partai lain beranggapan Gibran masih kader PDIP. Kader itu yang taat dan patuh terhadap AD/ART dan peraturan partai yang lain. Dengan begitu partai lain bila ingin mengusulkan hak angket untuk mundur dipersilahkan.

" Kalau fraksi lain menyampaikan seperti itu. Maka merasakan bahwa proses pelayanan di Pemerintah Kota Solo ini terganggu, " terusnya.

Baca juga : Jokowi Kunjungan Di Jateng Disebut Rudy Sah Saja Dan Tidak Terpengaruh Suara Paslon 03

Seperti yang sudah dinyatakan dari Fraksi PDI P DPRD Kota Solo lalu. Karena dinilai sering cuti, perda yang belum ada Perwalinya ditunggu-tunggu oleh semua banyak pihak. Silahkan jika fraksi PDI P mengusulkan hak angket dengan 30 kursi di DPRD.

" Bila mengusulkan hak angket akan minta pertimbangan kepada saya, " terangnya.

Tokoh masyarakat BRM Kusumo Putro secara terpisah menyatakan hal sama. Terlepas ada aturan atau tidak untuk mundur, menurutnya harus mundur. Ketika banyak cuti Kampanye maka dipastikan sibuk sehingga pelayanan terganggu. ( Agung Huma)