Foto Kuliner Santapan Pindang Kambing Mbah Sinem Dengan Olahan Bubur Gaplek

Masakan kuliner Pindang Kambing dan Bubur Gaplek Mbah Sinem diolah menggunakan kayu bakar.

Tema : Kuliner | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Wah sudah bertahun tahun sejak Mbah e ada saya selalu langganan pindang," __Jelas Desta asal Wonogiri yang merantau di Jakarta.

WONOGIRI- Banyak macam khas kuliner di Kabupaten Wonogiri. Namun ada yang jarang dijumpai yakni Pindang Kambing. Masakan inilah dipertahankan Mbah Sinem sehingga menjadi idola pemudik.

"Wah sudah bertahun tahun sejak Mbah e ada saya selalu langganan pindang," jelas Desta asal Wonogiri yang merantau di Jakarta.

Daun jati sebagai pembungkus makanan untuk mempertahankan cita rasa kuliner Pindang Kambing dan Bubur Gaplek Mbah Sinem.

Cita rasa khas menurutnya, tepungnya halus dan pindang kambingnya terasa. Belum lagi pakai nasi sambel bawang, menurutnya tambah mantap. Ada sajian bubur menu pindang ini sebagai pengganti nasi.

"Pakai buburnya juga enak. Kalau orang orang luar Jawa itu kebanyakan buburnya saja. Kalau penduduk asli sini pakai nasi sama sambal bawang itu nikmat banget," jelasnya.

Pelanggan menikmati sajian kuliner Mbah Sinem di kawasan Ngadirejo, Wonogiri.

Sajian kuliner ini bisa ditemui di Jalan Sanggrahan, Ngadirejo, Wonogiri. Pindang ini dipertahankan sejak tahun 1988. Awalnya olahan tangan Mbak Sinem warga asli Wonogiri untuk masyarakat Wonogiri. Namun menjadi 'klangenan' kuliner masyarakat Wonogiri yang pulamg merantau.

"Semua diolah dengan pengapian kayu bakar," jelas Riyanti anak Mbah Sinem.

Riyanti mengatakan bahan membuat Pindamg Kambing ini yakni tepung gaplek. Selanjutnya dipadukan dengan jeroan kambing seperti kikil, tulang kambing. Semuanya dipotong kecil-kecil terlebih dahulu dan dimasak menggunakan kayu bakar.

"Bumbunya itu ya ketumbar miri bawang merah dan lengkuas bumbu pawon semuanya," terangnya.

Pindang kambing yang dimasak dengan bumbu kaya rempah.

Pindang kambing dibungkus menjadi satu dengan bubur gaplek untuk sajian kuliner khas Wonogiri.

Daun jati sebagai pembungkus pindang kambing untuk menjaga cita rasanya. Ini yang biasa dilakulan Mbah Sinen dalam menyajikan kuliner khas Wonogiri. Cukup merogoh Rp 5000 untuk satu porsinya maka bisa merasakan olahan pindang kambing dan legitnya bubur gaplek.

"Hari biasa buka jam 12 siang. Kalau lebaran lebih awal," terangnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024