Dua Pasien Terbakar Diruang Isolasi, Polisi Selidiki Kebakaran Ruang Intensif RSJD di Didalami Unsur Kelalaian

Kapolresta Solo Kombes pol Ade Safri Simanjuntak.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Saat ini tim Labfor Polda Jawa Tengah turun mencari penyebab kebakaran ruangan hingga dua pasien meninggal dunia," __Tandas Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak usai olah TKP.

SOLO- Polisi melakukan penyelidikan terbakarnya salah satu ruang perawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo. Salah satunya mencari penyebabnya asal api sekaligus SOP setelah dua pasien terbakar di ruang solasi, Jum'at (05/08/2022). Hal ini dikatakakan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak usai olah TKP.

"Saat ini tim Labfor Polda Jawa Tengah turun mencari penyebab kebakaran ruangan hingga dua pasien meninggal dunia," tandasnya.

Selanjutnya penyidik mendalami unsur kelalaian atau tidaknya dalam tugas jaga pegawai. Ada 5 saksi diperiksa diantaranya 3 orang petugas jaga dan seorang security. Termasuk petugas dari bangsal lain, dimana insiden ini dua korban terbakar di ruang Isolasi dan satu luka berat.

"Posisi korban ini berada di isolasi dengan ruang terpisah. Memang terpasang jeruji. Dan kondisi korban saat ini di rumah sakit," jelasnya.

Insiden ini berada di ruang Puntadewa diperuntukkan bagi pasien gejala akut jiwa. Termasuk pasien yang baru datang di rumah sakit. Penghuninya ada 9 pasien sisi barat dan 9 pasien disisi timur. 

"Insiden di sisi kanan, 7 pasien di selasar, dua di isolasi. Ruang isolasi ini ada tiga ruang satu kosong" jelasnya.

Polisi olah TKP di ruang Puntadewa, RSJD Solo.

Saksi jaga usai fiksasi salah satu pasien mendengar ledakan dari sisi timur ada platfon terbakar. Tiga saksi berusa berbagi tugas satu melepas fiksasi atau ikatan tangan pasien. Selanjutnya saksi satunya menekan tombol emergency dan satu lagi mencari bantuan.

"Api merambat cepat. Ada satu platfon jatuh ke ruang isolasi. Satu saksi terus satu persatu melepas," jelasnya.

Namun api membakar cepat sehingga 7 orang selamat, satu luka bakar serius dan dua meninggal. Fiksasi ini salah satu standar penanganan pasien gangguan jiwa. Dalam kesempatan itu Kepala RSJD dr. Arif Zainudin, Solo, Tri Kuncotro mengatakan sesuai SOP. 

"Meskipun ada Apar dimana mana tapi belum bisa mengatasi kebakaran dinihari tadi. Ini menjadi evaluasi kita," ujarnya.

Ini terjadi diruang intensif dan penindakan medis fiksasi karena gaduh gelisah. Pasien ini menjadi berinsial YA (30) pasien PGOT titipan dari Dinsos Karanganyar. Kemudian satunya YR (30) dari Blora yang baru tiga bulan dirawat, dimana kembali mengalami gaduh gelisah.

"Mereka ini diisolasi sesuai standart penanganan untuk tindakan kejut pagi ini tadi," ujarnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024