Mantan Panglima TNI : Menyayangkan Insiden Pemukulan dan Rakyat Menginginkan Prajurit Rendah Hati

Kegiatan staff presiden Moeldoko di UNS, Sabtu (13/08/2022).

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Tidak boleh terjadi, itu persoalan sepele. Saya selaku mantan Panglima TNI, menyayangkan hal-hal seperti itu," __Ujar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

SOLO- Pemukulan dilakukan oknum Paspampres disayangkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Dan itu tidak boleh terjadi karena dipicu masalah sepele. Hal ini dikatakannya saat ditemui di Kampus UNS Solo, Sabtu (13/08/2022).

"Tidak boleh terjadi, itu persoalan sepele. Saya selaku mantan Panglima TNI, menyayangkan hal-hal seperti itu," ujarnya.

Sebagai manusia mungkin emosi sehingga memicu insiden itu. Arogansi petugas diminta untuk dihindari di era saat ini. Karena masyarakat menginginkan prajurit rendah hati. Dan tidak boleh lagi mudah emosi.

"Sebagai manusia mungkin emosi, tapi prajurit harus bisa adjustment dengan kehendak rakyat sekarang," ujarnya.

Moeldoko mengatakan, peningkatan kedisiplinan prajurit harus ditingkatkan lagi. Hal ini supaya prajuritnya bisa memahami kehendak masyarakat.

"Saya pikir, penguatan displin perlu diperkuat lagi. Prajurit harus pandai dalam melihat adjustmen dengan lingkungan," pungkasnya.

Perlu diketahui, kejadian pemukulan ini menimpa seorang sopir truk. Ketika itu di kawasan Jalan Ahmad Yani, atau di simpang Girimulyo, Banjarsari, Solo pada Selasa (09/08/2022) lalu. Namun kronologi kejadian tersebut sempat viral, setelah Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka meretwitt positingan yang diunggah akun @txtdariorangberseragam. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024