Tanpa Retribusi di Kali Pepe Land, Pelaku UMKM Rumah Tangga Pemula Hingga Kelilingan Melapak Menambah Omset Dagangan

Suasana pelaku UMKM bertransaksi dengan pengunjung di Kali Pepe Land, Minggu (21/08/2022).

Tema : Ekonomi | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Jualan di Kali Pepe Land tidak dipungut retribusi, dan boleh servis di tempat," __Kata Salah satu pedagang kompor dan sparepart, Suwanto warga Malang Jiwan.

SOLO- Mengembangakan usaha beriringan dengan kebutuhan tempatnya. Seperti halnya para pedagang yang memanfaatkan Kali Pepe Land setiap Hari minggu. Wartanto (28) penjual sparepart kompor gas warga Malang Jiwan, Colomadu, Karanganyar.  

"Biasanya jualan kompor gas di rumah. Namun ada tempat Kali Pepe Land, saya manfaatkan," tuturnya, Minggu (21/08/2022).  

Lokasi yang tidak jauh dari rumahnya, ia ingin mengembangkan usaha. Tidak hanya berjualan kompor tapi membuka service dan menyediakan sparepart. Pria dua anak ini melapak sejak awal Kali Pepe Land membuka tempat berjualan bagi pedagang UMKM.

"Senang sekali, pastinya. Ekonomi terbantu. Lumayan setiap kali buka lapak dapat Rp 200 ribu kotor," teranganya.

Salah satu pedagang kompor dan sparepart, Suwanto warga Malang Jiwan yang tak jauh dari Kali Pepe Land sedang menata dagangannya.

Meskipun baru pertama melapak tapi pendapatan ini menambah penghasilan. Selama ini dirinya menjadi pegawai bank swasta tapi tidak membuatnya malu membuka lapak ini. Karena service kompor ini digelutinya sejak tahun 2017 dengan membuka dirumah dengan cara panggilan maupun ditempat.

"Jualan di Kali Pepe Land tidak dipungut retribusi, dan boleh servis di tempat," katanya.

Kemudahan berjualan di lokasi ini senada disampaikan pedagang alat masak rumah tangga, Slamet Raharjo (50). Selain tanpa retribusi, pedagang hanya mendaftar melalui media sosial. Namun dari pihak manajemen menyarankan tidak berjualan yang sama dengan lainnya. Selama jualan kali kedua ini, pria asal Ampel Boyolali mengaku laku.

"Awal minggu lalu, omset jualan Rp 500 ribuan. Jualannya tidak sehari utuh, sesuai batasan waktu, sekitar sampai jam 11," jelasnya.

Beberapa item dijualnya terbuat dari aluminium. Ada beberapa barang yakni panci, wajan, dandang, dan segala alat masak. Barang ini bekerjasama dengan UMKM di desa asal tinggalnya yakni Desa Bangkuning, Cepogo, Boyolali.  
 
"Biasanya saya kirim bahan aluminium tebal 2 milimeter hingga 3 milimeter ke pengrajin desa," terangnya.

Kualitasnya bagus dengan sistem pembuatan manual. Hal ini ditunjukan ada bekas pukulan rata dan unik. Biasanya modal bahan habis Rp 10 juta dengan hasil 9 alat masak. Usaha semacam ini dilakoni sejak muda dengan berjualan berkeliling sampai Jawa Timur

"Rata rata selama dua sampai tiga kali dalam sepekan," terangnya.

Barang yang dijualnya bervariasi harganya dari Rp 10 ribu hingga Rp 1 jutaan. Setidaknya tempat membuka lapak di Kali Pepe Land ini sebagai etalase jualannya. Karena tidak banyak barang kerajinan yang mahal dijual disini.

"Semua barang terjangkau pengunjung dan bagus. Saya juga bisa menerima pesanan barang," tuturnya.

Alat masak rumah tangga yang dijual di Kali Pepe Land hasil pengrajin Cepogo Boyolali.

Dalam kesempatan ini, Manager Area Kali Pepe Land, Muhammad Ghurda menyebutkan ada 160 UMKM melapak minggu ini. Setidaknya dengan kemudahan berjualan atau melapak, lahan seluas 4 hektar ini mampu menampung 200 UMKM. Untuk menata lapak maka digunakan sistem rolling, dimana pedagang tiap minggu bisa berganti.

"Yang ingin jualan disini banyak, dari jumlah yang mendaftar. Supaya tertata baik maka menggunakan sistem rolling," terangnya.

Tidak sekedar alat masak rumah tangga tapi banyak dari jenis makanan, sandang, hingga alat sekolah maupun mainan. Para pedagang maun pengunjung antusias bertransaksi di lahan yang menempati di Desa Gawanan, Karanganyar dan Gagak Sipat, Boyolali. Dua tempat wisata ini di tengahnya mengalir Sungai Kali Pepe. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024