Tanpa Target, Penulis Blog Sumbang Emas Boccia

Atlet Boccia Wening Prabawati, usai bertanding.

Tema : Olahraga | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Sebenarnya gak percaya dapat emas. Saat bertanding saya cuma nothing to lose saja," __Jelas Wening Prabawati.

SOLO- Tidak disangka debut pertama atlet Wening Prabawati justru menyumbang emas. Medali ini satu satunya Cabang Olahraga Boccia sfaf di Asean Para Games XI 2022. Hal ini diungkapkan saat ditemuinya usai kegiatan ceremonyal, Sabtu (06/08/2022).

"Sebenarnya gak percaya dapat emas. Saat bertanding saya cuma nothing to lose saja," jelasnya. 

Seperti halnya bisa ke final karena ia tidak mendapat target apa apa dalam pertindangan ini. Selama latihan tetap tekun dan semampunya sesuai latihan. Ketika bermain juga diserahkan pada Tuhan untuk hasilnya.

"Emas dari nomer kategori individual female BC4," ujarnya.

Bersama Fendy Kurnia Pamungkas, Wening juga berhasil membawa medali perak untuk kategori mixed pair BC4. Perolehan ini mengingatkan ia mengenal boccia tahun 2021 lalu. Kurun waktu itu, anak pertama dari tiga bersaudara ini masuk ke Pelatda di Kabupaten Semarang.

"Awalnya itu kan sebenarnya dicari oleh Ketua NPC Kabupaten Semarang. Saya disarankan untuk masuk ke boccia," tandasnya.

Keluarga Wening Prabawati.

Tetapi, di ajang Peparnas Papua itu dirinya belum mendapatkan medali. Seusai Peparnas, langsung diminta bergabung di Pelatnas Solo untuk persiapan ASEAN Para Games.

"Gabung Pelatnas dan berlatih untuk persiapan ASEAN Paragames mulai Januari sampai Juli kemarin," kata anak pasangan Harini dan Nadzirin itu.

Seusai mendapat medali emas di APG XI ini, Wening asal Ambarawa memiliki target. Tak tanggung tanggung ia ingin masuk ke Paralimpiade. Tetapi saat ini dirinya masih fokus untuk mengumpulkan poin agar bisa masuk ke Paralimpiade.

"Kemenangan ini memacu saya untuk lebih baik lagi. Karena motivasi saya, kita tidak akan diuji diluar batas kemampuan kita, jadi tetap semangat," kata atlet yang juga suka menulis di blog itu. 

Suport dari orangtua dan keluarga nampak diberikan saat dua pertandingan terakhir yang dilakoni Wening Prabawati. Bahkan pada hari terakhir pertandingan, nampak ayah, ibu dan adik-adiknya turut datang menyaksikan pertandingannya. 

"Sehari hari awalnya suka dikamar. Menulis, ketika waktu ikut bocia, saya dukung," jelas ibu kandungnya, Harini yang sehari hari buka jasa bengkel. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024