Barang Sitaan Intelijen Dibawa Pulang Diduga Diamankan Karena Ada Pindahan Polresta Solo
Plt. Kapolresta Solo Kombes Pol Alfian Nurrizal.
"Dimungkinkan, Polresta Solo sedang pindah. Dan diamankan dulu oleh anggota (korban) kami," __Jelas PLt. Kapolresta Solo, Kombes Pol Alifian Nurrizal, Senin (26/09/2022).
SOLO- Barang bukti sitaan yang meledak diduga dibawa pulang korban Bripka Dirgantara Pradipta (35) untuk diamankan. Ketika itu sedang prosesi perpindahan dari Markas Polresta Solo lama di Jalan Adi Sucipto ke markas yang baru di Jalan Slamet Riyadi. Hal ini dikatakan PLt. Kapolresta Solo, Kombes Pol Alifian Nurrizal, Senin (26/09/2022).
"Dimungkinkan, Polresta Solo sedang pindah. Dan diamankan dulu oleh anggota (korban) kami," jelasnya.
Kendati demikian prosedur seharusnya disimpan ke satuan tahanan dan barang bukti. Termasuk bisa diserahkan ke satuan jihandak Gegana. Menurutnya ada dugaan kelalaian maupun tidak sesuainya prosedural ini.
"Nanti kita lihat untuk mengetahui hal itu. Karena anggota masih diruang intensif di ICU dengan luka bakar," ujarnya.
Setelah sadar dan sehat maka korban akan diintrogasi sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan operasi ini sesuai prosedur serta teregistrasi oleh Polresta Solo tahun 2021. Operasi intelijen ini melibatkan korban sebagai anggota intelijen atau intelkam Polresta Solo.
"Barang bukti disita oleh anggota di kawasan Jurug. Sebuah paket berisi bubuk hitam bahan petasan dan ada sumbunya," terangnya.
Barang bukti diduga seberat mencapai 8 ons ini rencana akan melakulan disposal. Namun meledak di pekarangan samping rumahnya. Dugaan penyebab meledak sitaan ini masih dalam pendalaman.
"Paket bubuk hitam ini yang sisa sudah dilakukan disposal semalam oleh Tim Jihandak," terangnya.
Perlu diketahui, ledakan terjadi di sebuah lahan kosong dekat rumah korban. Lokasinya di Asrama Polisi (Aspol) Arumbara Jl. Larasati No AA 12, Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/09/2022) petang sekitar pukul 18.00 WIB.
Selanjutnya barang bukti diamankan sebuah paket paket kardus warna coklat. Berikutnya, ada 2 kantong plastik dengan ukuran 1 ons, 4 bungkus plastik kosong, sisa-sisa ledakan atau residu dan sumbu petasan.
"Kiranya masyarakat tidak perlu resah karena ini tidak ada unsur teror sama sekali," jelas Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfi. (*)
Komentar
Posting Komentar