Karya Pengrajin Asal Sukoharjo Berkesempatan Menjadi Souvenir KTT G20 di Bali

Model vandel yang digunakan untuk souvenir KTT G20 di Bali.

Tema : Karya | Penulis : Agung Huma | Foto: Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Info terakhir yang saya dapat, ada 1200-an UMKM yang mendaftar di seluruh Indonesia. Dan yang diambil hanya 20 UMKM saja," __Kata Suryo Art, Agus Suryono (45) saat ditemui di galerinya.

SUKOHARJO- Produk kerajinan tangan dari salah satu pengrajin asal Desa Purbayan menja souvenir resmi KTT G20 di Bali. Kesempatan ini jatuh pada Suryo Art, Agus Suryono (45) setelah mengajukan ke Kementrian UKM pada Januari 2022 lalu.

"Info terakhir yang saya dapat, ada 1200-an UMKM yang mendaftar di seluruh Indonesia. Dan yang diambil hanya 20 UMKM saja," katanya saat ditemui di galerinya.

Ada 10 produknya telah diajukan untuk menjadi official marchendise resmi KTT G20 di Bali. Karya tersebut berupa vendel, pin, hiasan kulkas, tempat bolpoin, dan hiasan dinding. Dengan ciri khasnya wayang kulit Jawa.

"Ciri khas saya ada unsur wayangnya. Dan logo ada unsur gunungan wayangnya juga," ujarnya, Selasa (13/09/2022).

Dari banyak item diajukan ini telah lolos dan 3 item dipesan untuk menjadi official marchendise resmi KTT G20 di Bali. Ia menyebutkan berupa 2 jenis vendel, dan tempat bolpoin. Sejauh ini, dia sudah mengirimkan 90 item marchendise ini ke panitia KTT G20 di Bali.

"Vandel bila dijual sendiri harga dikisaran Rp150 ribu-Rp200 ribu per itemnya," jelas pria lulusan Fakultas Teknik UNS.

Pengrajin tangan asal Desa Purbayan, Baki dengan hasil karyanya.

Sanggar kerajinannya sudah buka sejak tahun 2011 lalu. Pengalamannya pesanan berupa wayang kulit untuk hisan dinding di Istana Negara. Ini dipesan oleh mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Budiyono. Terpisah, Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disdagkop) UKM Kabupaten Sukoharjo, Suryanto mengapresiasi.

"Kami bangga, dari ribuan pendaftar itu, hanya 20 saja yang lolos. Dan salah satunya di Sukoharjo," katanya.

Ia berharap akan menjadi pemicu bagi UMKM lain di Sukoharjo untuk lebih kompetitif. Bimbingan teknis (bimtek) dengan UMKM juga terus dilakukan pihaknya. Termasuk menyelesaikan persoalan UMKM.

"Permasalahnya lebih ke pembiayaan, itu sudah kita soundingkan dengan perbankan," terangnya.

Berbagai dilatih dari SDM, pemasaran digital hingga membuat pemeran. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024