Penjaga Sekolah Niat Haji Se Rumah, Uang Tabungan Daftar Haji Mencapai Rp 100 Juta Dimakan Rayap

Samin menunjukan uang yang dimakan rayap.

Tema : Sosial | Penulis : Agung Huma | Foto: Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Uang itu saya masukan kedalam dua celengan plastik," __Ujar Samin ketika ditemui, Selasa (13/09/2022).

SOLO- Nasib yang dialami Samin (53) sungguh apes. Niat uang tabungan buat naik haji justru dimakan rayap. Sedangkan ini disampaikannya ketika ditemui, Selasa (13/09/2022).

"Uang itu saya masukan kedalam dua celengan plastik," ujarnya.

Ia menabung secara rutin dilakukan sejak 2,5 tahun lalu sebelum ada pandemi COVID 19. Sebagai penjaga sekolah SD Loji Wetan gajinya disisihkan untuk ditabung. Termasuk uang tambahan hasil membantu para guru dari menyiapkan minuman hingga bantu srabutan.

"Uang tabungan juga hasil dari istri jualan di kantin sekolah," ungkapnya.

Dua kardus untuk meletakkan hasil urai uang dimakan rayap.

Hanya saja, dua celengan warna hijau dan ungu ini yang ditaruh diatas dipan didapati rayap. Hal ini setelah dibuka bersama istrinya, Sri Kadarwati (48) di kamar, Selasa (13/09/2022) pukul 09.00 WIB. Melihat hal itu, ia dan istrinya tidak kuat menahan sedih serta mengeluarkan celengan untuk diurai.

"Dibantu para guru disini, dipilih yang masih baik supaya bisa ditukarkan ke Bank Indonesia," katanya.

Setelah diurai dan dipilih yang masih baik sebesar Rp 49.800.000 dari celengan warna hijau. Kalau celengan ungu yang lebih awal buat tabungan ini sudah hancur. Padahal celengan itu diperkirakan lebih dari celengan warna hijau.

"Saya gunakan celengan dua ini karena celengan satunya sulit diisi karena penuh. Sehingga lubang saya plester, ganti celengan satunya," ungkapnya.

Kondisi uang yang dimakan rayap.

Pepatah mengatakan manusia boleh berencana tapi Tuhan menentukan. Ini dialami pria ini yang tinggal di komplek SD Loji Wetan, Kedung Lumbu. Uang celengan ditaruh diatas dipan dekat tembok dimakan rayap.

"Rencana pagi tadi dibuka untuk dihitung, rencana kalau cukup buat daftar haji. Buat dua anak dan saya serta istri," terangnya.

Dengan nasib dialaminya ini maka rencana ditukarkan ke Bank Indonesia hari kamis. Itu jadwal pelayanan penukaran uang dengan harapan bisa membantunya. Uang ini ditabungnya setiap hari dari Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

"Itu sudah ke hendak Allah, Lil Lahi Ta'la niat saya daftar naik haji untuk satu rumah," terangnya

Uang dan celengan yang digunakan untuk menabung.

Pilihannya tidak menabung di bank karena efesiensi. Sebagai penjaga sekolah dengan tugas tidak sempat mondar mandir ke bank. Bahkan banyak disarangkan pakai ATM sehingga bisa menabung lewat mesin ATM.

"Saya mau buat tidak sempat. Karena harus bantu bantu sekolah dan menjaga para siswa sekolah," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SD Negeri Lodjiwetan, Suhastoro mengatakan terkait Samin. Pria telah bekerja sebagai penjaga sekolah sekitar tahun 1998. Dia diberikan fasilitas rumah penjaga sekolah, untuk ditempati. 

"Pak Samin ini pegawai TKPK dinas pendidikan, SD Loji Wetan," jelasnya.

Kamar dengan dipan tidur digunakan uang menyimpan celengan.

Ia melihat penjaga ini punya warung lain dan disiplin tentang keuangannya dan juga semangatnya besar. Namun melihat hal itu para guru membantu mengurai dan memilih uang itu.

"Kita akan membantu untuk menukarkan uang yang rusak ke bank. Nanti bank mana yang bisa menerima, kita akan tukarkan," pungkasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024