Temuan Diduga BCB Bekas Candi di Desa Tlawong Sebagai Tumpukan Jerami

Diduga benda cagar budaya berupa candi di Desa Tlawong, Boyolali, Jum'at (30/09/2022).

Tema : Budaya | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Di bulan Agustus 2022 lalu dari penggiat budaya kemudian survei ke sini. Bahkan dari penelitian diketahui bekas candi," __Ujar Kepala Desa atau Kades Tlawong, Joko Tri Wijayanto, Jum'at (30/09/2022).

BOYOLALI- Benda mirip struktur candi ditemukan warga di Desa Tlawong, Sawit, Boyolali. Bahkan menjadi cerita turun temurun atas obyek diduga benda cagar budaya. Terkait benda ini disampaikan Kepala Desa atau Kades Tlawong, Joko Tri Wijayanto, Jum'at (30/09/2022).

"Di bulan Agustus 2022 lalu dari penggiat budaya kemudian survei ke sini. Bahkan dari penelitian diketahui bekas candi," ujarnya.

Penelitian ini dilakulan awal oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB Jawa Tengah. Namun pihak tersebut belum bisa memastikan golongan candi dari candi tinggi atau pendek. Namun analisa awal pembuatnya pada abad delapan hingga sembilan Masehi.

"Dari kesimpulan ekskavasi pertama yang dilakukan mengarah ke jenis candi batur atau candi pendek," kata Joko.

Berdasarkan pantauan ini kalau temuan ini biasa digunakan tumpukan jerami bekas panen. Karena sekitar benda itu merupakan area persawahan. Obyek itu berukuran sekitar lima meter dan ditemukan benda lainnya berupa yoni dengan sudutnya rusak.

"Selain yoni, ditemukan juga batu yang diduga merupakan atap candi di sekitar lokasi juga. Temuan berjarak sekitar 30 meter dari obyek pertama," tutur Joko. 

Diduga benda cagar budaya yang tidak jauh dari candi yang ditemukan sebelumnya di Desa Tlawong, Boyolali, Jum'at (30/09/2022).

Untuk kepentingan pelestarian cagar budaya kalau Pemerintah Desa atau Pemdes Tlawong bekerja sama dengan dinas terkait. Hal ini untuk melakukan ekskavasi penyelamatan. Termasuk berkomunikasi dengan pemilik tanah, Wagiman, warga Dukuh Bakalan, desa setempat. 

"Sebenarnya warga mengetahui keberadaan obyek tersebut sudah lama. Tapi tidak ada yang menyangka bahwa itu termasuk bagian dari candi abad ke 8-9 masehi," ucapnya.

Struktur candi berada di bagian atas gundukan tanah dengan pohon Doya yang tumbuh di bagian atasnya. Sedangkan lokasi itu dikenal dan sering disebut warga sekitar sebagai Gumuk Serut. Warga juga menyebut temuan tersebut dengan Candi Gumuk. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024