Pengusaha Kuliner Puspo Wardoyo Asal Solo Ungkap Ide Terciptanya Kali Pepe Lend dari Melihat Eropa

Pengusaha Kuliner Puspo Wardoyo dengan koleksinya Jeep Willys di Kali Pepe Land.

Tema : Wisata | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Jika mendengar kata sungai, pasti terpikir kumuh, jorok, kotor. Padahal, jika digarap dengan maksimal bisa memiliki nilai positif," __Terang Puspo Wardoyo, saat ditemui.

BOYOLALI- 
Kawasan pinggiran sungai diidentikkan kotor sampah. Namun sebagai sosok pengusaha kuliner, Puspo Wardoyo ingin merubahnya. Banyak potensi pinggiran sungai yang diimajinasikan sebagai kawasan wisata.

"Jika mendengar kata sungai, pasti terpikir kumuh, jorok, kotor. Padahal, jika digarap dengan maksimal bisa memiliki nilai positif," terang dia saat ditemui.

Didalam benak pengusaha asal Kota Solo ini tertuju wisata negara maju. Perjalanan ke luar negeri memberikan banyak ide tentang sungsi. Seperti negara Prancis, Jerman, Inggris dan negara maju lainnya.

"Banyak, Pak. Lah, padahal di wilayah kita ini malah kebalikannya. Belum banyak memanfaatkan sebagai wisata," terangnya.

Salah satu stand Pasar Tumpah tiap hari minggu sajikan mainan anak bertema edukasi menggambar.

Menurutnya, banyak wilayah Solo dsn kabupaten sekitar yang menjadi aliran sungai. Selain itu, Kota Solo sendiri dialiri oleh Sungai Bengawan Solo. Nama sungai ini yang namanya tersohor hingga mancanegara. 

"Pemanfaata pinggiran sungai Bengawan Solo saat ini masih minim sekali," ujarnya saat ditemui.

Jika dengan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat sekitar justru mendatangkan manfaat positif. Baik dari sisi pelestarian lingkungan maupun peningkatan ekonomi masyarakat. Namun belum ada yang bisa melirik ke arah situ. 

"Butuh kerjasama semua pihak agar bisa tercipta sinergitas dan berimbas ke masyarakat yang menikmati," ujar Puspo.

Pedagang ikan yang mengais rejeki di Pasar Tumpah kawasan Kali Pepe Land hari Minggu .

Pedagang pakaian yang mengais rejeki di Pasar Tumpah kawasan Kali Pepe Land hari Minggu.

Alhasil idenya ini tidak mau berhenti dikepalanya sehingga dibuatkan Kali Pepe Land. Mengadopsi yang dilihatnya di Eropa maka tercipta destinasi wisata di Eks Karesidenan Surakarta. Lokadinya ada Kawasan yang berbatasan antara Gagak Sipat, Kabupaten Boyolali dan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Konsepnya, untuk menikmati suasana wisata berbasis alam.

"Bisa dibayangkan, jika masyarakat Kota Solo itu mau liburan. Mereka harus pergi ke Tawangmangu atau Gunung Kidul, DIY. Jauh banget Pak," tambahnya.

Ia pun menggarap lokasi sungai Kali Pepe dikawasan tersebut. Suasana gemercik air dengan didukung suasana alam yang sejuk begitu mendukung lokasi unggulan ini. Dilengkapi dengan kuliner dan jajanan komplit. 

"Jadi, gak perlu jauh-jauh. Habis di jalan waktunya Pak," ungkap pengusaha yang memiliki ratusan outlet rumah makan di seluruh Indonesia tersebut.

Namun, bukan itu saja yang ingin diwujudkan. Melainkan mengajak masyarakat sekitar supaya lokasi destinasi wisata tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pihaknya menciptakan pasar tumpah tiap pekan yang menyedot ratusan pelaku UMKM.

"Bisa berjualan tanpa ditarik retribusi disini. Selain itu, karyawan tempat wisata ini juga dari warga sekitar yakni di kawasan Gagak Sipat dan Colomadu," ungkap Puspo.

Pertunjukan campursari dengan diramaikan pengunjung.

Harapannya mampu menginspirasi pemerintah maupun masyarakat. Hal ini untuk lebih memperhatikan kebersihan aliran sungai. Dirinya telah membuktikan itu semua itu.

"Dan yang terpenting, kehadirannya (Kalipepe Land) bisa dinikmati masyarakat. Baik pengunjung maupun masyarakat yang mengais rezeki di tempat ini," pungkasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024