Warga dan Kerabat Punggowo Baku Berharap KRMH Roy Rajasa Yamin Penerus Tahta Mangkunegoro


Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rajasa Yamin saat bersama masyarakat sekitar makam Punggowo Baku.

Penulis : Agung Huma | Foto : Dokumen Istimewa

SOLO- Kiprah cucu Mangkunegaran VIII  yakni Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rajasa Yamin dipandang beda. Karena perhatiannya nguri uri budaya Mangkunegaran maka mendapat dukungan warga di Dukuh Krisik, Boyolali. Hal ini disampaikan Kades Pelem, Kecamatan Simo, Sutarto, Selasa (22/2/2022).

"Selama ini baru hanya KRMH Roy Rajasa Yamin mendoakan di makan Punggowo Baku Kawandoso," ujarnya.

Setidak dengan mendoakan ini menurutnya salah satu bentuk perhatian maupun empati. Bahkan tradisi perhatian ini menjadi ciri ciri budaya yang selama ini dilakukan para raja. Apalagi lelulur Punggawa Baku ini punya riwayat berjuang dengan Pangeran Samber Nyawa atau Mangkunegoro II.

"Sebelumnya tak terawat beberapa ornamen tembok tak terawat dan runtuh. Tidak ada satupun keluarga yang memperhatikan untuk merevitalisasi bangunan makam ini," tandasnya.

Kemudian kedatangan cucu Pahlawan Nasional Muhammad Yamin berkenan membiayai rehabilitasi. Selanjutnya kondisi makam yang terletak Dukuh Krisik, Desa nglembu, Kecamatan Simo, Boyolali kini lebih tertata. Bahkan sering dikunjunginya sekaligus mendoakan lelulur di makam ini.

"Untuk itu saya berterima kasih yang sudah peduli dan memperhatikan kerabat pengawal setia Mangkunegaran Punggowo Baku Kawandoso, pada makamnya," ucapnya.

Dengan kekosongan kepemimpinan Pura Mangkunegara ini diharapkan sosok cucu pahlawan nasional sebagai penengah. Artinya suasana dan suksesinya segera selesai. "Kalau bisa KRMH Roy bisa menjadi penerus Mangkunegaran selanjutnya," lanjutnya.

Kesempatan yang berbeda, pemerhati sejarah Surakarta, R. Surojo, menjelaskan  makam tersebut adalah makam Ki Joko Tilarso dan Ki Joko Mursito. Dua nama ini diantara 40 pengawal setia Mangkunegoro I melawan kolonial Belanda. Keberadaan punggawa ini sangat strategis yakni penasehat sekaligus menjadi pertimbangan keluarga inti dalam suksesi paska mangkatnya Mangkunegoro I.

"Maka dari itu, kami melihat bahwa satu satunya kerabat yang mempunyai kepedulian kepada Mangkunegaran terutama makam," jelasnya.

Dengan begitu, masyarakat sekitar makam berdampak atas kepeduliannya. Yakni mendukung sebagai pengganti mangkunegaran berikutnya. Hal ini, sosoknya mampu meletakkan moral dengan kepedulian leluhur dan sejarah mengkunegaran. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif