Pemkot Evaluasi PTM, Ada Pelajar Terpapar Memiliki Riwayat Les dan Antar Jemput


Swab PCR dilakukan di SD Marsudirini Solo dan walikota Solo saat ditemui, Senin (7/2/2022).

Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma

SOLO- Evaluasi dilakulan oleh Pemerintah Kota Solo terhadap Pembelajaran Tatap Muka. Hal ini seiring dihentikannya sementara PTM karena naiknya jumlah kasus COVID 19 yang menimpa pelajar. Sedangkan ini disampaikan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"Evaluasi dulu, seminggu ini. Kita lihat perkembangannya seperti apa," terangnya, Senin (7/2/2022) saat ditemui kantor dinasnya.

Dengan jumlah kasus yang naik maka pihak sekolah menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Seperti halnya instruksi Gubernur Jawa Tengah yang menghentikan sementara PTM tingkat SMA/SMK. "Seminggu ini PJJ, habis itu kita evaluasi lagi. Dan kita lihat hasil rapat kordinasi ini nanti," ujarnya.

Selanjutnya kesempatan berbeda telah dilakukan PJJ oleh pihak sekolah dasar Marsudirini. Sedangkan ini disampaikan Kepala SD Marsudirini Fransisca R. Srilani, S.Pd. Apalagi ada siswa dari kelas 4 dan kelas 6 terpapar COVID 19 dengan memiliki riwayat les dan antar jemput.

"Kita lakukan tes swab PCR pada hari ini. Ada 38 siswa dan enam guru yang kontak erat," ujarnya.

Kemudian dari kronologi terungkapnya positif terpapar setelah hasil PCR salah satu anak siswa kelas 6 pada sabtu sore. Tindakan swab dari ibu siswa ini karena kamis sore lalu bergejala dengan tenggorakan gatal. Padahal sebelumnya sehat saat mengikuti PTM 100 persen sesuai edaran dinas pendidikan .

"Kita masuk secara shif pagi dan siang meskipun PTM 100 persen. Anak ini sehat saja sampai kamis. Namu bergejala malamnya," ungkapnya.

Menurut keterangan orang tuanya siswa ini tidak kemana mana tapi mengikuti les diluar setiap hari Senin dan Rabu. Dengan begitu ada 25 siswa sekelasnya menjalani tes swab berikut wali kelas dan guru olahraga.

"Kami kordinasi dengan dinas kesehatan dan puskesmas maka dilakukan swab terhadap temanya dan 5 guru yang kontak erat," ujarnya.

Sedangkan tes PCR ini dibarengkan dengan kelas 6 sebanyak 13 anak dan satu wali kelas. Hal ini setelah salah satu siswa terpapar yang tidak punya riwayat perjalanan luar kota. Namun keterangan orang tuanya selalu antar jemput ke sekolah. 

"Padahal kita menjalankan SOP, jika antar jemput siswa sekolah dilakukan orang tua maupun keluarganya," ujarnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024