Isoter RSDC Donohudan Belum Dibuka, Menunggu Isoter Kabupaten Kota Penuh


Kondisi Rumah Sakit Darurat Covid, Donohudan yang berada di Komplek Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma

BOYOLALI- Pelayanan isolasi terpusat (isoter) di RSDC Donohudan, Boyolali untuk sementera belum dibuka. Karena isoter wilayah kabupaten / kota hingga kecamatan masih longgar. Hal ini disampaikan Direktur Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Donohudan, Boyolali, Wahyu Setyaningsih.

"Terlebih dahulu diisi dari level bawah, sehingga kalau betul betul penuh ya terpaksa, kita buka," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (18/2/2022).

Kalau terkonfirmasi COVID 19 dengan Orang Tanpa Gejala (OTG) cukup bisa isolasi mandiri (isoman) di rumah. Asalnya syarat tempat isoman terpenuhi sekaligus bisa memanfaat isoter kabupaten kota. Rumah sakit yang dipimpinnya ini menerima kriteria pasien bergejala sedang dan ringan dengan komorbid.

"Yang OTG gejala ringan jangan sampai memenuhi rumah sakit, nanti leveling kabupaten/kota akan jatuh," tegasnya.

Selanjutnya kesiapan rumah sakit ini tetap dilakukan karena kecepatan varian Omicron diatas varian Delta. Tetapi tidak menyebabkan keburukan pasien sehingga masyarakat tidak panik. Kerana gejalanya tidak seberat delta dan tidak banyak yang membutuhkan rumah sakit.

"Yang jelas kami tetap siap, tempat tidur kita siapkan. Kalau terjadi lonjakan, bisa fleksibel dan diluaskan lagi," jelasnya.

Hal senada dikatakan Koordinator Medis RSDC Donohudan, dr. Revan Danuaji dengan menyiapkan obat, tempat tidur, oksigen. Selain itu juga tenaga medis, laboratorium dan radiologi di rumah sakit ini. Sedangkan pihaknya merawat pasien dengan kriteria itu sebanyak 17 orang.

"Mereka berasal dari Kota Solo dan kabupaten sekitarnya sekaligus ada yang dari Jakarta dan Jepara," jelasnya.

Jumlah itu belum tahu diketahuinya varian COVid yang dideritanya. Pasalnya, masih menunggu hasil uji laboratorium melalui Whole Genome Sequecing. Namun begitu penanganannya untuk pasien terkonfirmasi apapun variannya.

"Kita sempat nol pasien awal Desember lalu. Namun kembali meningkat awal Januari 2022 hingga hari ini," jelasnya

Usia pasien yang dirawat dari kurun waktu itu hingga saat ini paling muda tiga tahun dan tertua usia 70 tahun. Hanya saja, rata rata sekitar 20 tahun hingga 40 tahun. Selanjutnya pasien ada yang memburuk maka rumah sakit ini merujuknya ke Dr Moewardi, Solo sebagai pengampu RSDC Donohudan.

"Dulu ada yang dirujuk 6 orang pasien  ke RS Moewardi dengan kondisinya memburuk," jelasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024