Ratusan Burung Jualan Kios Pasar Depok Kiriman Luar Kota Ditemukan Mati
Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma
SOLO- Ratusan burung kiriman di dua kios Taman Pasar burung Depok, Solo kondisi mati. Hal ini setelah mendapat kiriman dari Bali sehingga diyakini bukan karena virus. Sedangkan ini disampaikan Ketua Paguyuban Pasar Burung Depok, Solo, Suwarjono.
"Proses pengiriman itu mungkin terlalu lama, karen setiap pengiriman itu bisa mencapai ratusan burung," jelasnya.
Lamanya proses ini maka persediaan air minum untuk burung mengering. Hanya saja pengiriman diklaim tepat waktu karena hewan dilindungi. Selama ini untuk burung yang dilindungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) susah pengirimannya.
"Memang dari BKSDA setelah adanya pandemi ini memang agak susah. Pengiriman dari Sumatra dan Kalimantan itu agak susah sekarang," paparnya.
Ditambahkan kematian ratusan burung dalam pengiriman hal biasa tapi ini luar biasa karena banyaknya. Ia mengira ada sekitar 400-an burung yang mati di kios tersebut. Selanjutnya ada aturan kerugian yang ditanggung baik pemasok maupun pedagang.
"Pengiriman biasanya berlangsung selama 2 hari dan jika ada burung yang mati selama perjalanan akan ditanggung 50 : 50 oleh pemasok dan pedagang," jelasnya.
Namun malau sudah sampai di pasar selang berapa hari baru menjadi tanggung jawab pedagang. Ia kembali menyebutkan burung yang mati itu di kios C 50 dan C 51. Sedangkan jenisnya ada burung prenjak, pleci rakun, dan ratusan burung jenis lainnya mati. Dengan kondisi ini, dirinya mewakili para pedagang berharap agar proses pengiriman burung dipermudah. (*)
Komentar
Posting Komentar