Hindari Penimbunan, Distribusi dan Penimbunan Minyak Goreng di Kota Solo Dipantau

Aktifitas pedagang di Pasar Legi Kota Solo, beberapa waktu lalu.

Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma

SOLO- Distribusi minyak goreng dilakukan pemantuan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polresta Solo. Hal ini menyusul kelangkaan minyak goreng di sejumlah pasar tradisional. Sedangkan ini disampaikan Kepala Satuan Tugas Penegakan Hukum (Kasatgas Gakkum) Pangan Polresta Solo, Kompol Djohan Andika.

"Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagang Kota Solo dalam pemantauannya," jelasnya, Jumat (4/2/2022).

Selanjutnya, inspeksi dan operasi di lapangan juga dilakukan terkait penimbunan. Namun hasilnya belum ditemukan penimbunan minyak goreng di Kota Solo. Dalam hal ini pihaknya menyarankan kepada pelaku usaha melakukan pembatasan. Artinya, bila ada pembelian melebihi batas normal.

"Pembatasan ini agar minyak goreng yang ada bisa tersalurkan ke masyarakat yang membutuhkan," katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Selanjunya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi kelangkaan minyak goreng. Hal ini ada beberapa pertimbangan diantaranya jatah yang habis di pasar pasar. Sedangkan ketersedian minimarket atau ritel-ritel terbatas dari pusat.

"Beberapa pihak, termasuk bulog akan kumpul rapat senin. Untuk mencari solusi," tandasnya.

Dari pantuan seperti Pasar Legi ada kesulitan pedagang mendapatkan minyal goreng kemasan. Seperti yang disampaikan salah satu pedagang, Irawan. Beberapa hari terakhir, stok untuk minyak goreng kemasan menipis. 

"Dua hari kemarin saya tidak jual. Baru ini tadi dapat, sedikit," kata dia. 

Pedagang lain, Rahmat mengatakan beberapa pasar modern barang tersebut tidak mudah ditemui. "Kalau yang minyak kemasan bersubsidi itu susah stoknya," kata dia. 

Adapun harga minyak goreng kemasan di pasar tersebut antara Rp15.000-Rp16.000/liter. Sedangkan untuk minyak curah sekitar Rp18.000-Rp18.500/kg. (*)