26 Mahasiswa Positif COVID 19 Dengan Gejala Varian Omicron Saat Membantu PMI Membangun Rumah Hunian Sementara Bagi Korban Bencana Semeru di Lumajang
CEO PMI Kota Solo Sumartono hadinoto saat di kampus Akbara beberapa waktu lalu.
Penulis : Agung Huma | Foto : Dokumen Istimewa
SOLO- Sebanyak 26 mahasiswa Politeknik Akademi Teknologi Bank Darah (Akbara) Kota Solo terkonfimasi positif COVID 19. Sedangkan dari gejalanya ada dugaan bervarian omicron. Hal ini disampaikan CEO PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto saat dikonfimasi, Senin (7/2/2022)
"Dari gejalanya semua ringan, hanya flu, tenggorakan sakit, kepala pusing dan yang mudah tidak bergejala itu, dianggap omicron," jelasnya.
Meskipun belum dilakukan pemeriksaan detail tapi gejalanya seperti yang ada di ketentuan dari kementrian kesehatan. Dengan begitu selama 6 sampai 10 hari sudah kembali sehat kecuali lansia dan komorbit. Hal ini berbeda dengan varian delta harus menjalani rawat ICU rumah sakit, dimana varian Omicron bisa dijalani dengan isolasi mandiri (isoman).
"Saat ini mahasiswa menjalani karantina di kampus 8 hari dengan kondisi tidak bergejala dan dua diantaranya bergejala," ungkapnya.
Untuk kedua mahasiswa yang bergejala ini dikatakan Martono kondisinya sudah sembuh. Mereka ini yang pertama kali terkonfirmasi setelah dilakukan PCR dengan gejala badan panas. Waktu itu dua mahasiswa ini bersama 24 mahasiswa lainnya mengikuti program bagi korban bencana Semeru di Lumajang.
"Berangkat ke Lumajang tugas akademi dalam pelayanan masyarakat sesuai prodi kebencanaan," jelasnya.
Kemudian membantu amanah yang dititipkan ke PMI untuk ikut membangun rumah hunian sementara. Ternyata kedua mahasiswa mengalami demam dua hari tidak turun. Namun setelah dilakukan swab antigen dinyatakan positif COVID 19 sehingga kebijakan akademi harus dipulangkan semua.
"Setelah sampai di Kota Solo dilakukan swab PCR oleh puskesmas ternyata 26 mahasiswa positif. Sudah dua malam lalu menjalani isolasi di kampus," ujarnya.
Sedangkan kegiatan yang diikuti mahasiswa ini dijadwal dari tanggal 27 Januari hingga selesai. Namun adanya terkonfirmasi harus pulang menuju kampus akabara menjalani swab dan karantina. Dengan begitu, semua kegiatan akbara untuk keluar dibatasi. (*)
Komentar
Posting Komentar