Forum Dekan Rekomendasikan Progam Pendidikan Dokter Spesialis dan Pemerataan Dokter

Wakil Ketua 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Prof. dr. Ari Fahrial Syam (tengah) menyampaikan rekomendasi.

Tema : Pendidikan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Pertama, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis dilaksanakan oleh institusi pendidikan," __Jelas Wakil Ketua 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Prof. dr. Ari Fahrial Syam, Minggu (29/01/2023).

SOLO- Ada empat poin rekomendasi dihasilkan dari rapat forum dekan universitas. Hal ini setelah adanya rencana kebijakan kementerian kesehatan dalam program pendidikan spesialis berbasis rumah sakit (RS). Hal ini disampaikan Wakil Ketua 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Prof. dr. Ari Fahrial Syam.

"Pertama, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis dilaksanakan oleh institusi pendidikan," jelasnya, Minggu (29/01/2023).

Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2013. Dalam hal ini tentang Pendidikan Kedokteran. Selanjutnya kedua yakni realisasi insentif dan beasiswa bagi peserta didik PPDS sesuai undang-undang. Kemudian, penguatan implementasi Academic Health System (AHS) melalui Keputusan Presiden.

"Untuk memenuhi kebutuhan dokter dan dokter spesialis di Indonesia yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan kualitas,” terangnya.

Keempatnya adalah pembukaan Prodi Kedokteran baik sarjana maupun profesi. Sedangkan ini hanya ditujukan bagi wilayah yang masih membutuhkan di luar Jawa dan Bali. Hal tersebut sebagai upaya pemerataan dokter di Indonesia.

“Lalu, bagi universitas-universitas yang membuka Prodi Kedokteran dengan akreditasi A, dapat menaikkan jumlah mahasiswa 10—20% sehingga harapannya jumlah dokter dapat terpenuhi," terangnya.

Mungkin baru lima atau sepuluh tahun lagi baru terasa. Hal ini setelah pendidikan dokter paling tidak sekitar lima setengah tahun baru bisa jadi dokter.

"Belum lagi kalau nanti ambil profesi, bisa semakin lama lagi,” imbuhnya.

Pihaknya berharap agar pemerintah segera merealisasikan beasiswa serta insentif bagi mahasiswa kedokteran. Terutama mahasiswa yang sedang menempuh koas dan profesi. Selanjutnya melalui rekomendasi-rekomendasi tersebut, ia berharap agar jumlah dokter di Indonesia dapat tercapai.

"Sesuai standar serta distribusinya juga merata ke berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya.

Kegiatan bernama Pertemuan Forum Dekan AIPKI digelar selama tiga hari di Kota Solo. Sebutnya lagi, mulai Jumat-Minggu 27-29 Januari 2023 dengan bertempat di Hotel The Sunan Solo. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024