Disebut Dicalonkan Wapres Dipasangkan Anies Baswedan, Yenny Wahid : Ada Mekanisme NU Yakni Pendapat Kyai dan Ibunya

Zannuba Ariffah Chafsoh yang kerap dipanggil Yenny Wahid, saat ditemui usai Welcome Dinner di Pura Mangkunegaran, Minggu (15/01/2023).

Tema : Politik | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Duh enek lagi, kemarin pak Ganjar, Sekarang pak Anies, ya Masya Allah," __Kata Yenny Wahid, Minggu malam (15/01/2023).

SOLO– Disebut- sebut kembali salah satu calon wakil presiden ditanggapi Zannuba Ariffah Chafsoh. Wanita yang kerap dipanggil Yenny Wahid ini justru heran bisa dikaitkan hal itu.

"Duh enek lagi, kemarin pak Ganjar, Sekarang pak Anies, ya Masya Allah," kata Yenny, Minggu malam (15/01/2023).

Apalagi kabar itu disebut dari ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi. Menanggapi hal itu, kalau itu adalah urusan di internal partai Nasdem. Bahkan dirinya masih akan fokus pada tugas yang diberikan kepada oleh Nahdlatul Ulama. Lanjutnya, sebagai ketua pelaksana harlah yang berlangsung di kota Solo.

"Saya jadi ketua OC satu abad NU, ini harus sukses dulu. Jadi yang lain-lain itu sampingan ajalah. Tentu mengapresiasi Nasdem tapi itu dibahas di internal Nasdem saja," katanya.

Untuk menggaet dirinya sebagai cawapres dari sisi NU itu sudah jelas mekanismenya. Ia menyebut dengan shalat istikharah dan pendapat kyai. Mekanisme itu mudah supaya tidak bingung dalam mencalonkan.

"Bingung kabeh nyalonke kono, nyalonke kene (bikin bingung semua mencalonkan disana, dan mencalonkan disini). Kalau NU tu selalu mekanismenya gampang, istikharah dan nanya pendapat kyai," terangnya.

Yenny menjelaskan bahwa mekanisme tersebut selalu ia terapkan secara rasional. Termasuk menanyakan kepada sembilan kyai. Barulah ibu kandungnya untuk memastikan restu dan dukungan.

"Tentu akan saya olah tetapi secara suara langit kira kira begitu ya secara dalil naqli dan aqli. Jadi nanti ada sembilan kyai yang saya tanya dulu dan gongnya ibu saya pastinya.

Perlu diketahui Yenny Wahid putri Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Sebagai ketua Panitia terlihat hadir dalam acara Welcome Dinner di Pura Mangkunegaran. Acara tersebut dimulai dengan makan bersama ini dihadiri oleh seluruh perwakilan PWNU se-Indonesia. Bahkan dimeriahkan oleh penampilan tari Handogo Bugis yang dibawakan Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Aminudin dan Sriyadi. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif