Golkar Sukoharjo Ada Nama Calon Bupati Diusung, Gerindra Membuka Diri Koalisi
" Persiapan, kita memang harus siap. Nantinya, kita melakukan pendaftaran juga, meskipun sudah ada, " - Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukoharjo, Sarjono.
SUKOHARJO - Persiapan menghadapi Pilkada Sukoharjo tengah dilakulan DPD Partai Golkar Sukoharjo. Beberapa komunikasi dijalin dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan koalisi partai manapun. Sedangkan ini disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukoharjo, Sarjono.
" Persiapan, kita memang harus siap. Nantinya, kita melakukan pendaftaran juga, meskipun sudah ada, " ujarnya, Sabtu (16/03/2024).
Dengan komunikasi ini, pihaknya berharap untuk bisa masuk memimpin Sukoharjo. Ditambah juga enam kursi dipastikan diperoleh di DPRD Sukoharjo. Ini berpeluang untuk memunculkan nama calon pemimpin di Sukoharjo mendatang. Berikut juga berkoalisi dengan Partai Gerindra yang memperoleh kursi sama.
" Kalau dari atas nanti, KIM harus sampai bawah, mau tidak mau, harus. Tapi sekarangpun, sudah ada komunikasi, tidak hanya KIM, tapi partai-partai lain, " lanjutnya.
Pihaknya memang tengah membawa nama untuk calon pemimpin Kabupaten Sukoharjo. Ia menyebut Harjanto yang dikenal masyarakat selama ini. Baginya, sosok ini dinilai bagus sehingga namanya Harjanto ke DPP.
" Kita masih fokus menunggu keputusan KPU tanggal 20 Maret, " jelasnya kepada awak media.
Harjanto membenarkan telah bertemu dengan pihak Golkar beberapa waktu lalu terkait pilkada.
Baca juga : Golkar Minta Jatah Lima Menteri, Gibran Katakan Masih Dibicarakan
Secara terpisah, tentang pilkada juga disampaikan Sekretaris DPC Partai Gerindra Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo. Kata dia, pihaknya membuka diri semua partai, parlemen maupun non parlemen. Termasuk di antara nya partai-partai yang kemarin tergabung di dalam KIM.
" Karena hakekat nya semua punya niat yang baik untuk membangun Sukoharjo, " ujarnya kepada awak media.
Perlu diketahui, Partai Gerindra di Pemilu 2019 adalah Partai Pengusung Paslon bupati-wakil bupati bersama PAN, PKS, dan PKB. Selanjutnya pada Tahun 2024 ini, partainya belum bisa mengusung sendiri karena perhitungan kecukupan kursi.
" Sehingga harus kembali berkoalisi untuk dapat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati, " terangnya.(Agung Huma)
Komentar
Posting Komentar