Bulog Surakarta Siapkan Stok Beras Jelang Lebaran Dan Realisasi Hingga Pasar Murah

 " Stabilisasi ini untuk beras dan jagung, terutama menjelang idul fitri, "- Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugraha.

SOLO - Menjelang lebaran telah disiapkan stok beras seberat 7.500 ton oleh Bulog Surakarta. Persediaan bahan pokok ini untuk wilayah Kota Solo dan kabupaten sekitarnya. Hal ini dikatakan Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugraha.

" Stabilisasi ini untuk beras dan jagung, terutama menjelang idul fitri, " terangnya, Senin (25/03/2024).

Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugraha. (Foto ; Agung Huma)

Selanjutnya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ini telah tersalurkan diantara ke retail. Setiap retail berbeda-beda kebutuhannya dari 5 ton hingga 10 ton-an. Bahkan sebelum habis, para retail telah mengajukan kepada pihaknya.

" Berikut terealisasi ke pasar murah yang diselenggarakan pemerintah kota atau kabupaten. Dan ini sudah cukup aman, " tandasnya.

Selanjutnya program menggelontorkan beras SPHP ke pasar-pasar terus dimasifkan sampai menjelang Hari Raya Besar Idul Fitri. Perlu diketahui menjaga harga di tingkat konsumen maka Bulog Surakarta telah menyelesaikan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah. Pada tahap 1 Alokasi Bulan Maret pada tanggal 21 Maret 2024.

" Dengan total penyaluran beras sejumlah 5.640 ton per bulan, " ujarnya.

Baca juga : Harga Beras Naik, Walikota Solo Gibran Siapkan Intervensi.

Kemudian pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), ia mengatakan atas hasil koordinasi dengan Dinas Pangan Kota/ Kabupaten. Bahkan tetap menjadi prioritas untuk menjual kepada konsumen akhir. Serta juga program SIGAP SPHP menggelontorkan beras SPHP ke pasar-pasar.

" Total realisasi penyerapan gabah sampai saat ini sejumlah 2.232 ton, " lanjutnya.

Akan tetapi skema penyerapan komersial selain dalam bentuk gabah, juga dilakukan dalam bentuk beras. Adapun dengan total realisasi sejumlah 5.605 ton.  Pada penyerapan, ada sarana dan prasarana pengolahan gabah modern yakni Unit Bisnis Industri. Dalam hal ini fokus melakukan penyerapan gabah langsung dari Poktan/ Gapoktan yakni Sentra Penggilingan Padi/MRMP di Kabupaten Sragen.

" Unit Pengolahan Mojolaban di Kabupaten Sukoharjo dan Rice To Rice di Kabupaten Sukoharjo dengan total realisasi penyerapan gabah sampai saat ini sejumlah 2.232, " terangnya. (Agung Huma)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024