Sanksi Dilanggar Rawan Dipecat, Rudi : Ini Baru Pertama Kali Selama 45 di Partai

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Tema : Politik | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Saya sebagai anak ideologis Bung Karno, sudah jelas. Jadi politisi itu harus siap dibuang, dibunuh, dibui, dan juga siap dibully," __Tandas Ketua DPC PDI P Solo, FX Hadi Rudyatmo.

SOLO- Sanksi berat diterima Ketua DPC PDI P Solo, FX Hadi Rudyatmo tidak mempengarui tugasnya. Ini merupakan tanggungjawab diterimanya sebagai petugas partai. 

"Saya sebagai anak ideologis Bung Karno, sudah jelas. Jadi politisi itu harus siap dibuang, dibunuh, dibui, dan juga siap dibully," tandasnya.

Ini sesuai ajaran Bung Karno. Kemudian sangsi diberikan ini menurutnya wajar dan masih bisa bertugas. Dalam hal ini tugasnya membangun monumen kemenangan. Bukannya membangun tugu kekalahan dalam pemilu 2024.

"Dalam debat, supaya adil. Saya tidak menuntut mana mana yang harus di beri peringatan. Kalau itu melanggar disiplin partai harus juga diperingatkan," terangnya.

Itu sudah menjadi aturan partai sehingga yang diperingatkan harus tanggungjawab. Sanksi itu, ia mengatakan idak boleh melanggar kode etik dan semua sudah diserahkan kepada ketua umum. Pernyataan dukungan ini, dijawabnya karena ada pertanyaan dukungan.

"Kalau dapat rekomendasi ketua umum, ya saya dukung. Kalau mendukung yang tidak dapat, sama saja mengkhianati ketua umum," ujarnya.

Sedangkan sanksi ini diterimanya baru sekali selama 45 tahun ikut menjadi anggota PDI Perjuangan. Tagar bersama Rudi, menurutnya wajar sesuai wilayah dam daerah masing masing terhadap ketua. Menurutnya bersamanya berarti bersama Megawati.

"Tidak ada bersama lainnya. Itu sudah prinsip, sikap dan komitmen pada ketua Umum," jelasnya.

Segala kemungkinan sanksi keras dan terakhir ini akan berpotensi dipecat bila melanggar kembali. Namu dirinya secara tegas tetap menjadi PDI Perjuangan. Lantas perjuangan itu butuh pengorbanan meskipun dia menjadi korban dengan tulus ikhlas.

"Perjuangan untuk yang lebih besar yakni bangsa dan begara," jelasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belasan Dukuh di Wilayah Boyolali Lereng Merapi Diguyur Abu Erupsi Merapi

Dua Terdakwa Kasus Kekerasan Peserta Diksar Menwa UNS Divonis 2 Tahun Karena Lalai Bukan Penganiayaan

Walikota Solo Gibran Bersama Anak Istri Shalat Ied, Sebut Momentum Tokoh Partai Bertemu Usai Kontestasi