Dua Pekan Operasi Zebra Candi Ada Ribuan Pelanggar Dengan Didominasi Sabuk Pengaman dan Helm

Layar monitor di ruang TMC Satlantas Polresta Solo yang terintegrasi dengan ETLE.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Pelanggaran diberi tilang eletronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)," __Ungkap Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Agus Santoso melalui Wakasatlantas, AKP Sutoyo, Selasa (18/10/2022).

SOLO- Penggunaan sabuk pengamanan dan helm mendominasi pelanggaran. Hal ini setelah Satlantas Polresta Solo menjaringnya dalam Operasi Zebra Candi. Sedangkan ini disampaikan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Agus Santoso melalui Wakasatlantas, AKP Sutoyo.

"Pelanggaran diberi tilang eletronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)," ungkapnya, Selasa (18/10/2022).

Selain itu juga ada pelanggaran lain yang ditindak tilang seperti knalpot brong atau tidak standart. Jelas ini 

mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain. Termasuk dikeluhkan masyarakat karena suaranya bising.

"Salah satu target sasaran operasi Zebra Candi adalah penggunaan knalpot brong di Solo," jelasnya.

Selanjutnya operasi sejak 3-16 Oktober 2022 telah ditindak 4.245 pengguna kendaraan di jalan raya. Secara rinci ada 1.704 pengguna kendaraan bermotor ditindak ETLE yang terpasang di sejumlah titik. Kemudian tilang ETLE mobile atau hunting sebanyak 2.541 pengguna kendaraan bermotor.

"Selain pemberian tilang, polisi juga memberi surat teguran terhadap pengguna kendaraan," terangnya. 

Ia menyebutkan ada 853 pengguna kendaraan bermotor diberi surat teguran oleh polisi. Dia mengajak masyarakat mematuhi aturan lalu lintas. Sekaligus diminta turut mengkampanyekan pelopor tertib berlalu lintas. Hal ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. 

"Mari tertib berlalu lintas dan budayakan keselamatan berlalu lintas sebagai kebutuhan di jalan raya," pungkasnya. (*)