Warga Teras Kembangkan UMKM di Rest Area Tol Pemandangan Gunung, PUPR Bidik Rest Wisata Solo Raya

Belasan tenan Usaha Mikro dan Kecil Menengah di Bale Laras rest area tol 487 A, Boyolali, Jawa Tengah

Tema : Ekonomi | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

BOYOLALI- Sejumlah warga di wilayah Desa Gumukrejo, Teras, Boyolali memanfaatkan rest area tol. Seperti yang ada di lokasi Rest area Bale Nglaras dengan view Gunung Merapi-Merbabu. Salah satu pedagang bernama Yustina mengaku berjualan masakan khas jawa.

"Kita manfaatkan pelayanan rest area ini. Setiap hari ada yang beli tapi hari sabtu dan minggu banyak," terangnya.

Harga yang ditawarkan setiap produk masakan bervariasi. Ia mencontohkan menu ayam kisaran Rp 15 ribu. Bahkan harga ada yang Rp. 75 ribu untuk menu ikan patin atau gurame. Harga sebesar itu, ada yang juga jadi langganannya setiap istirahat dari perjalanan.

"Hari Kamis sampai Minggu. Sehari bisa dapat Rp 1.5 sampai Rp 2 juta," kata penjual Warung Puspita, Kamis (20/10/2022).

Bale Laras rest area tol 487 A, Boyolali, Jawa Tengah yang menjadi tempat favorit pengguna jalan tol untuk istirahat.

Keramaian pembeli juga dikatakan senada Nanik (52) yang baru tiga bulan jualan. Justru warung yang juga jualan menu khas jawa ini ramai jualannya hari Sabtu dan Minggu. Ia memilih berdagang ini setelah tidak lagi mengajar sebagai guru SLB di Colomadu, Karanganyar.

"Baru tiga bulan ini, belajar jualan mandiri. Dulu pernah ikut jualan dengan orang lain di rest area," tuturnya.

Dalam kesempatan itu berbagai produk menjadi suguhan pengguna yang istirahat. Berbagai produk dengan sistem foodcourt Instagramable. Disitu, menjual oleh-oleh khas Semarang-Solo, cemilan hingga masakan khas Jawa. Lokasi ini baru dibuka tahun 2022 menempati Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area, 487 A Tol Semarang-Solo. Dalam hal sewa Manajer Keuangan PT. Trans Marga Jawa Tengah, Miftahur Rahman menjelaskan selama massa pandemi pembayarannya bisa dicicil.

"Pengelolaan memberikan relaksasi teknik pembayaran sewa tiga bulan sekali dengan masa kontrak minimal satu tahun," ujarnya.

Manager keuangan PT Trans Marga Jawa Tengah saat melihat tenant.

Ada belasan kios yang disediakan dengan okupansinya mencapai 100 persen. Presentase pendapatan cukup tinggi yang setiap harinya dengan 700 an hingga 1000 an orang singgah. Dengan begitu ini pembangkit dan mengembangkan perekonomian melalui rest area.

"Dalam hal ini untuk warga sekitar terutama diwilayah Boyolali," ujarnya.

Terkait hal ini Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang, Parikesit melalui anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR, Mahbullah Nurdin telah diatur. Ia menjelaskan rest area terintegrasi ini diatur dalam Peraturan Menteri PUPR nomor 28 tahun 2021. Dengan aturan yang baru ini, TIP teintengrasi bisa menghunungkan TIP dengan lokasi wisata dan industri disuatu kawasan. 

"Namun hanya orang dan barang, mobil tidak bisa," katanya saat memberikan pengarahan di Rest Area KM 519 A, Sragen, Kamis (20/10/2022).

Tempat para warga berdagang menunggu pengunjung saat sedang istirahat dari perjalanan.

Dengan adanya TIP terintegrasi ini, diharapkan mampu mendongkrak sektor wisata. Berikut juga industri di kawasan tersebut. Syarat pembangunan TIP terintegrasi ini harus TIP tipe A. Hanya saja untuk Kota Solo dan sekitarnya belum ada.

"Tapi usulan-usalan sudah banyak, seperti di Tangerang-Merak oleh Pemda setempat. Tapi bukan tidak mungkin ada di Solo Raya, karena disini banyak kawasan yang potensial menjadi daerah wisata," ucapnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024