Mantan Anggota Normalisasi PSSI Soroti Tayangan Hingga Nasib Pemain Liga Atas Tragedi Kanjuruhan

Mantan anggota normalisasi PSSI, FX Hadi Rudyatmo beberapa waktu lalu.

Tema : Olahraga | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Regulasinya jangan tumpang tindih, itu aja," __Terang mantan anggota normalisasi PSSI tahun 2011, FX Hadi Rudyatmo, saat dikonfirmasi.

SOLO- Regulasi pertandingan menjadi sorotan mantan anggota normalisasi PSSI tahun 2011, FX Hadi Rudyatmo. Satu diantaranya jam tayangan sehingga perlu dilakukan evaluasi. Hal ini setelah adanya Tragedi Kanjuruhan di Malang beberapa waktu lalu. 

"Regulasinya jangan tumpang tindih, itu aja," terangnya saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, regulasi yang dibuat PSSI maka PT LIB sebagai penyelenggara harus mau melaksanakan. Bukannya, membuat aturan sendiri dan mengejar jam tayang serta sponsor. Yang terpenting tujuan dibentuknya organisasi yang pertama adalah menghidupkan organisasi.

"Mencari bibit atlet yang bisa mengharumkan bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.

Bila itu produk tayangan justru perlu ditanyakan atas pilihan tayangan malam hari. Karena tayangan pertandingan pukul 18.00 WIB hingga 19.30 WIB banyak yang melihat. Lebih lanjut, efektif pertandingan dari pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB selesai. 

"Kalau ada pertandingan kedua kembali dimulai pukul 18.00 WIB hingga 19.30 selesai," terangnya.

Tapi kalau ingin semuanya aman, justru pertandingan bisa dimainkan siang hari sehingga waktu petang selesai. Selebihnya ia menyoroti terkait pintu keluar dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang lalu. Panitia harus mengantisipasi eforia kekalahan dan kemenangan.

"Pintu harus dicek, dan ada penjagaan karena eforia kemenangan dan kekalahan," terangnya.

Suasana eforia itu mengandung arti positif dan negatif tapi antisipasi pada peristiwa itu dinilai kurang. Ia berharap pengalaman Tragedi Kanjuruhan tidak terulang. Dari pengalaman menggelar pertandingan, mantan ketua Persis Solo ini selalu membuka pintu 15 menit sebelum usai dibuka.

"Kurang 5 menit, laga itu tidak bisa ngembalikan, maka kita lebih baik pulang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Penonton sudah punya antisipasi sendiri sebetulnya," ujarnya.

Menunggu hasil kajian peristiwa ini, ia mengatkan a liga bisa dijalankan kembali. Hanya saja, mainnya siang hari serta petang pukul 18.00 WIB. Hal ini menurutnya terkait nasib pemain atas digaji atau tidaknya bila berhenti. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belasan Dukuh di Wilayah Boyolali Lereng Merapi Diguyur Abu Erupsi Merapi

Dua Terdakwa Kasus Kekerasan Peserta Diksar Menwa UNS Divonis 2 Tahun Karena Lalai Bukan Penganiayaan

Walikota Solo Gibran Bersama Anak Istri Shalat Ied, Sebut Momentum Tokoh Partai Bertemu Usai Kontestasi