Komisi III : Pengamanan Dinilai Salah dan Antisipasi Tidak Pas Pasca Tragedi Stadion Kunjuruhan Malang

Bambang Wuryanto, Ketua Komisi III DPR RI saat diwawancarai di Kauman, Minggu (02/10/2022).

Tema : Tragedi | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kalau dalam pengamanan ini, polisi mengamakan pertandingan terus. Kalau mengamankan dan ternyata seperti itu. Ada yang salah," __Jelas saat dikomfirmasi.

SOLO- Pengamanan dinilai Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto ada yang salah. Hal ini berujung tragedi Stadion Kunjuruhan Malang menimbulkan korban ratusan suporter. 

"Kalau dalam pengamanan ini, polisi mengamakan pertandingan terus. Kalau mengamankan dan ternyata seperti itu. Ada yang salah," jelasnya saat dikomfirmasi.

Selanjutnya ia menyebutkan antisipasinya tidak pas. Meskipun begitu antisipasi ini ia tidak bisa menilai itu salah atau benar. Mungkin standart operation procedur pengamanan tidak benar dalam memprediksi yang akan hadir. Seperti jumlah suporter lebih besar, catatan kesebelasan Arema yang tidak pernah di kandang. Namun kalah melawan persebaya.

"Tentu ledakan emosi meningkat, kan begitu. Antisipasi- antisipasi itu tugas polri," terangnya.

Dalam hal ini Kapolri ke lokasi dan presiden telah statmen maka harus bertanggungjawab. Dengan kapolri telah mengecek lapangan maka melakukan overall investigation. Saat ini pihaknya yang membidangi hukum, hak asasi manusia, keamanan masih menunggu hasilnya. 

"Yang pasti sebagai ketua komisi tiga dan mewakili seluruh anggota komisi tiga, kami turut bela sungkawa. Terhadap kematian yang sia sia ini," terangnya.

Selain itu ikut prihatin dan tidak terulang kembali kejadian ini. Ia menegaskan ini kejadian terakhir kali karena ini kasihan. Setelah ini pasca kejadian maka pihaknya akan rapat atau paling cepat hari senin. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024