Usai Dicek FIFA Rumput Manahan Dalam Perawatan

Kondisi lapangan Stadion Manahan tampak gundul ketika PSM Makassar kontra Persis Solo.

Tema : Infrastruktur | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Ada pengecekan FIFA pekan lalu. Semoga laga Persis Solo pekan depan sudah hijau dan laju bola mencapai target," __Terang Konsultan rumput Stadion Manahan, Rahayu, Sabtu (01/10/2022).

SOLO— Rumput lapangan di Stadion Manahan Solo dipangkas karena perawatan. Hal ini dikatakan Konsultan rumput Stadion Manahan, Rahayu, Sabtu (01/10/2022). Kondisi ini tidak luput dari pertanyaan saat pertandingan PSM Makassar kontra Persis Solo lalu.

"Ada pengecekan FIFA pekan lalu. Semoga laga Persis Solo pekan depan sudah hijau dan laju bola mencapai target," terangnya.

Ia berharap 20 hari lagi rumput sudah cantik kembali. Dalam hal ini ia mengatakan FIFA memiliki standar untuk lapangan. Disebutkan seperti tinggi tanaman rumput yakni 2 cm, warna yang menarik, ball roll.

"Yakni luncuran menggelinding bola minimal 6 meter, pantulan bola minimal 40%," ujarnya.

Termasuk kekuatan rumput dari kerusakan atau traksi. Kemudian, media tanam yakni tingkat drainasi, kehalusan pasir. Tanggal 23 September 2022 lalu pengecekan FIFA untuk kedua kali dilakukan. 

"Dalam menyambut pengecekan FIFA ini maka pemotongan pendek rumput, pembersihan dan pemadatan sangat penting untuk dilakukan. Selama ini rumput di Manahan tampil sangat cantik, namun masih tebal, yakni diatas 4 cm secara simultan,” kata dia.

Kondisi lapangan Stadion Manahan tampak gundul ketika PSM Makassar kontra Persis Solo.

Menurutnya banyak faktor yang menyebabkan tebalnya rumput ini. Ia mengataka seperti penggunaan lapangan yang banyak. Dicontoh ASEAN Para Games berikut seremonial, olahraga tradisional dan juga tari tarian, dengan beban pertandingan yang banyak. Rumput yang tebal dapat mengurangi resiko kerusakan akibat penggunaan intensif dan memudahkan pemulihan dari kerusakan. Termasuk melindungi pemain jika terjatuh maupun sleeding tetapi laju bola lambat

"Ini menyebabkan pemain harus mengeluarkan tenaga lebih saat berlari," terangnya.

Kondisi ini tidak sesuai dengan standar FIFA. Maka rumput dalam kondisi pendek dan permukaan tanah sedikit tampak memudahkan bagi investigator FIFA untuk pengujian. Pemulihan masa potong pendek untuk cantik kembali dengan tinggai berkisar dua setengah centimeter. Dengan begitu laju bola lebih cepat adalah berkisar tiga pekan.

“Jika sebelum tiga minggu sudah ada pertandingan, maka rumput belum cantik dan itu merupakan kompromi bagi lapangan untuk melayani berbagai pihak,” kata dia

Stadion ini merupakan salah satu stadion yang bakal digunakan sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2023 mendatang. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024