Diberlakukan PTM 100 Persen di Solo, Guru dan Siswa di SMA Warga Terpapar COVID 19 Setelah Kegiatan di Luar

Salah satu kelas disemprot disenfektan setelah siswa dan guru positif COVID 19.

Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma

SOLO- Kasus terpapar COVID 19 muncul di SMA Warga, Kota Solo ketika digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Ada 12 orang terpapar dari guru dan siswa sehingga PTM dihentikan. Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SMA Warga, Purwoto saat dikonfirmasi, Kamis (27/01/2022).

"Kami mengapresiasi Dinas Kesehatan Kota Solo bergerak melakukan tracing setelah ada yang terpapar," terangnya.

Diketahui sebanyak itu yang terpapar berawal dari salah satu guru yang mengalami demam dan pusing. Kondisi ini membuat guru yang mengajar mata pelajaran seni dan budaya memeriksa tubuhnya, Sabtu (22/01/2022). Hasil pemeriksaan dari Puskesmas Purwodiningratan dinyatakan positif covid pada hari senin tanggal 24 Januari.

"Kami mendapat informasi dari Puskesmas Purwodiningratan yang menjadi mitra SMA Warga. Hasiknya jika yang bersangkutan terkonfirmasi positif," jelasnya. 

Sebelumnya diketahui terpapar ada kegiatan diikuti sejumlah siswa dan guru. Mereka ini melakukan kegiatan bersama dengan mengunjungi salah satu tempat wisata di Boyolali untuk mengambil gambar video. Setelah itu mereka berinteraksi dengan lainnya sehingga sebanyak 225 orang dilakukan tes PCR.

Kepala Sekolah SMA Warga Kota Solo, Purwoto saat dikonfirmasi.

"Kami masih menunggu hasilnya dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Solo," terangnya.

Berdasarkan hasil pendataan awal ada delapan siswa, dua guru dan dua karyawan sekolah yang melakukan kontak dekat. Hasilnya sebelas positif dan satu negatif, dimana ratusan yang PCR di Rumah Sakit Bung Karno masih menunggu hasilnya. Dalam kesempatan itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, Suyanta mengatakan belajar mengajar selanjutnya dengan PJJ.

"Kami sampaikan sekolah harus ekstra hati-hati untuk mengadakan kegiatan yang sifatnya itu di luar sekolah bahkan di luar daerah," tandasnya.

 Dengan kasus pertama sepanjang PTM 100 persen ini ia mengatakan bukan kecolongan. Karena kegiatan ini menjadi kewenangan sekolah dengan batasan batas yang diatur sebelumnya. Selanjutka ia berharap tidak terjadi di sekolahan lain.

"Kemarin baru SMA Warga yang melaporkan dan ini kasus pertama sejak PTM 100 persen. Prinsipnya PTM di kelas gak ada kejadian khusus karena kemarin kejadiannya juga pasca kegiatan diluar sekolah. Nanti kita akan evaluasi jika perlu sekolah tidak boleh ambil kegiatan yang beresiko tinggi terhadap penularan Covid-19," pungkasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024