Korban Pelecehan Verbal Oknum Perwira, Berawal Melaporkan Dugaan Diperkosa Pria Mengaku Polda Jateng

BOYOLALI - Dibalik laporan pelecehan verbal oleh oknum perwira menimpa R yakni buntut kasus pemerkosaan. Kasus dialami perempuan ini diduga dilakukan oleh seseorang yang mengaku dari Polda Jateng. Hal ini dikatakan Kuasa Hukum R, bernama Hery Hartono saat dikonfimasi, Selasa (18/01/2022).

"Seorang pria yang mengaku dari Polda Jateng. Pria itu juga menunjukkan kartu identitas anggota polisi," katanya.

Ia mengungkapkan, peristiwa yang dialami kliennya bermula pada Senin (10/1/2022) sekitar pukul 05.30 WIB. Selanjutnya, tujuan pria mengaku polisi ini untuk membantu R mengeluarkan suaminya. Waktu itu sedang tersandung kasus perjudian di Polres Boyolali.

"Korban ini dibawa pergi ya ikut saja karena takut suaminya sedang bermasalah," tandasnya.

Menurutnya, klien ini beralasan ikut karena berharap ada yang mau membantu. Setahunya, pria mengaku anggota ini menjemput dirumahnya akan membawanya ke Polres Boyolali. Setelah itu, kliennya naik mobil bersama pria yang mengaku dari Polda Jateng itu keluar dari wilayah hukun Polres Boyolali. Mobil yang ditumpangi R sama pria itu melaju menuju ke arah jalan tol Mojosongo.

"Saya mau dibawa ke mana? Sudah manut saya saja ke Polda," ucap Hery menirukan kliennya.

Dalam perjalanan, R berusaha untuk melarikan diri dengan keluar dari dalam mobil. Pria ini malah menjambak rambut R dan mengancamnya menggunakan senjata tajam. Disinilah kasus dugaan pemerkosaan tersebut dialami di salah satu hotel Bandungan, Kabupaten Semarang. Kliennya berhasil melarikan diri setelah pria itu tertidur pulas diduga pengaruh alkohol.

"Ketika pria itu tertidur korban lari naik taksi online pulang ke Boyolali," kata dia.

Selanjutnya yang menimpanya ini dilaporkan ke Polres Boyolali dengan didampingi saudaranya dengan rasa trauma. Bukannya mendapatkan pelayanan yang baik saat melapor, R justru menerima perlakuan tidak menyenangkan. R dilecehkan secara verbal oleh oknum dengan perkataan tersebut. Pihaknya sangat menyayangkan sikap oknum perwira polisi tersebut.

"Sangat disayangkan sekali. Kalau tipikal pimpinannya seperti ini. Merespons kejadian yang menimpa perempuan, apalagi ini wanita loh ya, negara saja menjamin wanita dalam bentuk UUPA lalu kepolisian ada PPA," kata dia.

Selanjutnya kesempatan berbeda Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond telah menindaklanjuti laporan tersebut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Semarang dan Ditreskrim Umun Polda Jawa Tengah . Semua bukti bukti telah diterimanya serta bukti pendukung lainnya sehingga waktu dekat akan diungkapnya.

"Alhamdulillah, data sudah kita dapatkan. Termasuk bukti pendukung lainnya, kita minta doa khusus tindak pidana asusila cepat terungkap," ucap Kapolres Boyolali. (Agung Huma)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024