Bulog Salurkan Beras Bervitamin ke Anak dan Balita Yatim

Andes Masyri sebagai Kepala Bagian Tanggng Jawab Sosial dan Lingkungan bersama Wakil Pimpinan Perum Bulog, Taufiqurahman. Kedua bersama balita anak di pondok.

Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma

SUKOHARJO- Menyalurkan bantuan beras bervitamin dan mainan dilakukan terhadap balita yatim di Desa Gambiran, Cemani, Sukoharjo. Ini dilakukan oleh Perum Bulog dalam rangka Hari Gizi Nasional 2022. Sedangkan ini disampaikan Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita kepada wartawan, Selasa (25/01/2022).

" Merupakan salah satu kepedulian Perum Bulog kepada masyarakat. Komitmen nyata, kami untuk meningkatkan gizi anak Indonesia, " jelasnya.

Bantuan diberikan ini dengan harapan tidak terjadi penurunan prevalensi Balita BGM (Bawah Garis Merah). Balita ini merupakan generasi emas penerus bangsa. Selain itu sengaja untuk mengenalkan beras Fortivit kepada masyarakat. 

" Produk tersebut menjadi komitmen nyata Bulog untuk meningkatkan gizi anak Indonesia, " jelasnya.
Senada disampaikan Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal. Adapun kegiatan  Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kni bekerjasama dengan banyak pihak. Salah satunya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Hal ini khususnya, dalam penurunan stunting secara nasional.

" Masih tingginya angka stunting di Indonesia membuat kami prihatin, khususnya di tingkat anak usia 5-10 tahun ini. Harapan dari Bulog, untuk menciptakan generazi anak sehat Indonesia, " kata Awaludin. 

Dalam kesempatan pemberian bantuan ini banyak anak anak sekaligus balita yang diasuh oleh Pesantren Yatim Balita "Adhsa" . Mereka bersama pengasuhnya berbahagia saat perwakilan dari Perum Bulog membagikan bantuannya. Sedangkan pendiri dan pembina Pesantren Yatim Balita "Adhsa", Mundhafir sangat berterimakasih.

" Sangat membantu pemenuhan gizi, apalagi musim pandemi COVID 19. Ini mempengaruhi kebutuhan. Bantuan beras bervitamin, gula dan uang bisa mencukupi bantuan gizi, " ujarnya.

Selama ini pondok pesantren menempati lokasi barunya sejak dua tahun lalu. Ada 50 anak dan balita diasuhnya dengan usia 5 - 10 tahun. Mereka sekolah menyebar sekitar pondok. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024