Imlek Padat Waktu Dibatasi, Masih ada Pengunjung Melanggar Prokes


Kepadatan warga dan macet di kawasan Jalan Sudirman Kota Solo.

Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma

SOLO- Penyalaan seribuan lampion menyambut Imlek 2573 Kongzhili di Kota Solo. Namun proses ini dibatasi hingga pukul 22.00 WIB sehingga lampion dimatikan. Hal ini disampaikan Ketua Panitia Imlek Bersama Surakarta, Sumartono Hadi Noto, Minggu (30/1/2022).

"Kita batasi penyalaan lampu untuk menghindari banyak warga atau hal hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Melihat kondisi saat ini, ia mengakui sudah banyak warga datang menyaksikan lampion. Namun pihaknya berupaya menjaga protokol kesehatan sekaligus menghimbau warga. Selain lampion yang ditaruh diatas pohon dan jembatan, ada lampion shio harimau air. Setidaknya tradisi di Kota Solo mengobati kerinduan warga selama ini. 

"Kemarin uji coba penyalaan. Hari ini kita nyalakan hingga perayaan cap go meh," ujarnya.

Pihaknya saat ini masih melihat situasi dan kondisi atas antuasias warga pada masa pandemi COVID-19. Sebelumnya pada kesempatan berbeda telah disampaikan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. Ia tidak melarang warga untuk menyaksikan lampion tapi dibutuhkan kesadaran pada masa pandemi ini dan menahan diri.

"Saya minta anggota berlaku humanis, mobil Penling (Penerangan Keliling) baik milik Satlantas, Sabhara, Binmas dan Polsek ini keliling melakukan himbauan," katanya.

Selanjutnya untuk kegiatan selai lampion ada beberapa rangkaian tidak digelar grebeg Sudiroprajan. Pihaknya juga telah menurunkan tim pengurai kerumunan. Adanya kepadatan kendaraan terjadi di sepanjang jalan Slamet Riyadi sekitar Bundaran Gladag hingga perempatan Ngarsopuro. Warga banyak memadati Jalan Sudirman sehingga beberapa petugas kepolisian berusaha mengurai. Secara terpisah, salah satu pengunjung Alisa Dea Warga Sukoharjo menyangkan adanya beberapa pengunjung melanggar prokes.

"Saya sore setelah magrib datang melihat lampion. Tapi mau pulang sudah macet, padat. Ada yang lepas masker, berkerumun," ujarnya.

Ia datang bersama ibunya memilih pulang setelah menyaksikan lampion dan membawa buah tangan. Dan tidak lama menyaksikan karena menjaga dirinya dari terpapar COVID 19. Seperti halnya Hani (23) Warga Paulan, Colomadu yang melihat anak kecil juga ikut orang tuanya kondisi padat acara ini. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024