Aksi Mahasiswa UNS Soroti Pelanggaran Demokrasi dan Tuntut Rektorat Bersikap

" Kita mendesak civitas akademika agar bersuara dan menyikapi mengenai keadaan demokrasi saat ini," - Presiden BEM UNS 2024, Agung Lucky Pradita.

SOLO- Puluhan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyatakan sikap menyoroti pelanggaran dan etika di Pemilu 2024. Termasuk halnya rektor, dosen UNS yang tidak bersikap. Hal ini dikatakan Presiden BEM UNS 2024, Agung Lucky Pradita.

" Ini menjadi sesuatu pertanyaan besar juga kepada rekan-rekan mahasiswa, " terangnya.

Aksi damai depan Balaikota Solo beberapa waktu lalu. (Foto : Agung Huma)

Mengingat, UNS menjadi salah satu universitas benteng Pancasila. Hanya saja, civitas akademi ini belum berani untuk menyampaikan. Lanjutnya, selama kurang lebih tiga harian para mahasiswa ini membuat petisi dengan 1.500 tandatangan. 

" Kita mendesak civitas akademika  agar bersuara dan menyikapi mengenai keadaan demokrasi saat ini," katanya.

Pada kesempatan itu, dibacakan pernyataan sikap yang mereka sebut sebagai Maklumat Supersemar "Demokrasi Terkhianati, Pancasila Tercela”. Isinya kekecewaan atas demokrasi yang tidak dapat menjunjung tinggi etika dan prinsip-prinsip hukum.

" Yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar  1945, " terangnya.

Baca juga : Kalangan Mahasiswa Menilai Aksi Mahasiswa Di Balaikota Solo Janggal

Lantas terkait aksi mahasiswa di Balaikota Solo ditemui Gibran Rakabuming Raja janggal. Menurutnya, aksi tersebut partisipan sehingga bukan dari pihaknya, dalam hal ini BEM. Untuk itu pihaknya ingin melihat sejauh mana Gibran menemui para mahasiswa yang murni membawa gerakan masyarakat dan mahasiswa itu. (Agung Huma)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024