Jenasah Subono Disemayangkan Di ISI Solo

 " Besok saya minta disemayamkan di kampus. Empu itu kan ya kami menghargai,"- Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna.

SOLO - Jenasah seniman dalang Blacius Subono (70) yang meninggal saat pentas wayang dalam kampanye terbuka Ganjar Mahfud terlebih dahulu disemayamkan di Kampus ISI. Hal ini sebagai bentuk penghormatan bagi seorang Empu Fakultas Pertunjukan meskipun sudah pensiun sebagai dosen. Hal ini disampaikan Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna.

" Besok saya minta disemayamkan di kampus. Empu itu kan ya kami menghargai," ujarnya.

Subono ini sebagai seorang yang memiliki latar belakang ahli karawitan. Namun juga memiliki banyak sumbangsih di ranah pedalangan. Ia banyak membuat naskah dan iringan pertunjukan wayang.

"Banyak membuat musik yang digunakan Pak Manteb, Pak Anom, Ki Entus dan dalang-dalang terkenal lain," jelas dia.

Bahkan layak disebut empu karena telah menyelesaikan penyusunan pakem gendhing karawitan. Dalam hal ini pada acara pernikahan. Ketika itu masih sebagai dosen di Kampus ISI Surakarta.

" Memang layak beliau itu empu. Kami memang merasa kehilangan," beber dia 

Baca juga : Subono Pemeran Semar Pentas Kampanye Terbuka Ganjar Mahfud Depan Balaikota Solo Meninggal Dunia

Karier seninya ada di kampus sehingga pensiun sekitar lima tahun lalu pada usia 65 tahun. Sebelum purna beliau aktif mendesain sejumlah acara besar di kampus. Seperti diketahui meninggal dunia saat mengikuti acara Puncak Kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Balai Kota Solo, Sabtu (10/2). Ia terjatuh tak sadarkan diri saat kegiatan penyerahan wayang kulit. 

" Lakon wayang ini tentang Bathari Durga ingin anaknya menjadi pemimpin dengan segala cara, " jelasnya.

Tapi tokoh Semar perwujudan rakyat mampu menghentikan bersama Wisanggeni. Dua tokoh wayang ini dibawa oleh Subono sebelum diserahkan kepada Ganjar Mahfud. Dalam hal ini oleh Yeni Wahid dan Arsyad, dari tim pemenangan. (Agung Huma)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif