Ketua PDI P Solo Menilai Penyampaian Video Megawati Tentang Antri Minyak dan Gorengan Bermakna Perumusan Kebijakan

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Tema : politik | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Namun sebetulnya yang dibicarakan Mbak mega itu, itu adalah boso jowone (bahasa jawanya) itu, digodok. Direbus," __Ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Rabu (23/03/2022).

SOLO- Ada makna yang tersirat atau istilah jawanya sanepan dalam video penyampaian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. Hal ini dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Beberapa kalimat diucapkan Megawati itu, Rudi mengambil intinya yakni diigodok atau direbus.

"Namun sebetulnya yang dibicarakan Mbak mega itu, itu adalah boso jowone (bahasa jawanya) itu, digodok. Direbus," ungkapnya, Rabu (23/03/2022).

Artinya para elit elit politik itu menggodok atau merebus dalam merumuskan kebijakan. Dalam hal ini, supaya tidak terjadi antri minyak goreng. "Sebetulnya, Initinya itu, "tandasnya saat dikonfirmasi, Kamis (24/03/2022).

Ia memaknai semacam itu karena sebagai orang jawa harus bisa menangkap makna kiasan atau sanepan. Lebih lanjut, ia mengurai direbus itu banyak arti makna, dimana terkait minyak goreng. Disebutkan dengan makna dimatangkan yang kemudian dicarikan solusi.

"Digodok itu dibicarakan, dimusyawarahlan, digodok sik sebelum ada kejadian. Nek saya begitu saja. Memaknai itu," ucapnya.

Dengan begitu hal hal yang krusial bila digodok maka menjadi keputusan yang tepat sasaran. Namun adanya berbagai komentar nitizen terkait video tersebut ia sendiri tidak mau menanggapi. Itu sudah menjadi hak individu nitizen.

"Mohon maaf loh , Nitizen sendiripun juga ada yang pantang gorengan. Lebih banyak rebusan. Kalau saya terbiasa makan rebusan kok," tandasnya.

Selanjutnya yang disampaikan Megawati tidak harus menggoreng, Rudi mengatakan memang begitu. Memasak itu tidak harus menggoreng tapi bisa dengan cara merebus. Justru merebus itu ia sepakat dianggap sehat dan secara pribadi menghindari makanan gorengan.

"Ya karena ini tahun tahun politik, ya semua dibolak balikkan. Gorang goreng," tandasnya.

Selama ini ia pernah menjalani cara konsumsi tradisi orang jawa yakni ngrowot. Artinya konsumsi sehari hari dengan buah tang tumbuh didalam tanah jenis ubi. Rudi juga memiliki kiat sajian makanan rebus mengganti gorengan.

"Kalau mau makan tempe tidak digoreng,ya direbus jadi tumpang. Kalau tidak, ya dibakar, jadi tempe penyet. Itu aja. Tahu dibakar disambel enak," katanya.

Kalau berbicara menanggapi komentar tentang kehidupan Megawati justru belum dinilai belum sejahtera lahir batin. Hal ini menanggapi komentar nitizen atas keberadaan Megawati terkait video tersebut. Kelihatannya saja Megawati dilihat secara lahir itu sejahtera padahal batinnya belum.

"Jadi jangan dianggap beliau itu, anak presiden gak pernah ngantri," tandasnya.

Memang itulah nitizen karena ia pernah mengalami sewaktu ingin menebang pohon di Solo Tekno Park. Banyak komenter tapi ia tetap memotongnya justru tidak ada yang muncul komentar. Selama ia menilai nitizen itu banyak yang berkepentingan dan ditumpangi kepentingan politik. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024