Awalnya Mencoba, Janda Keseharian Sebagai Ojol Nyambi Edarkan Sabu

Janda yang kesehariannya ojol ini terpaksa harus ditahan Polresta Solo karena diduga edarkan sabu.

Tema : Kasus | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Sudah setahun ini, buat nambah penghasilan," __Ujar Ester ketika ditanya Bengawan News.

SOLO- Wanita bernama Ester Ernawati (46) warga Grogol, Sukoharjo terpaksa ditahan Polresta Solo. Menurutnya ini bukan pilihannya tapi kondisi ekonomi melakukan sebuah kenekatan. Ia mengedarkan barang haram sabu ini untuk menambah kebutuhan hidup. 

"Sudah setahun ini, buat nambah penghasilan," ujar Ester ketika ditanya Bengawan News.

Ia adalah salah satu wanita dari 13 orang tersangka diduga pengedar sabu sabu yang terjaring Polresta Solo dalam Operasi Bersinar Candi 2022. Tidak banyak dikatakanya selama keterlibatan pada jaringan narkoba. Pengakuannya ini setelah diawali dari mencoba coba mengkonsumsi sabu untuk menambah semangat.

"Satu tahunan lebih juga (mengonsumsi narkoba). Coba-coba aja," ungkapnya sembari menunduk ketika ditanya.

Sebagai seorang janda yang mengasuh dua anak sendirian ini berusaha mencari nafkah untuk kebutuhan hidup sehari hari. Ia menjalani sebagai driver ojek online setiap harinya tapi hasilnya terpaksa katut  atau terbawa untuk memenuhi konsumsi sabu. Disitulah, sabu yang didapatkan justru dijual kembali untuk menambah kebutuhan.

"Saya tinggal sendiri, punya dua anak. Ya menyesal kalau ditangkap," pungkasnya singkat.

Pada kesempatan berbeda kalau operasi digelar kurun waktu 20 hari dari tanggal 9 hingga 28 Februari 2022. Dalam hal ini Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan menangkap 13 tersangka dengan 13 kasus. Atas perbuatannya, tersangka perempuan ini terancam pidana penjara seumur hidup atau paling singkat 5 tahun.

"Dan paling lama 20 tahun, serta denda 1 miliar hingga 10 miliar rupiah dengan status sebagai pengedar," tandasnya, Rabu (09/03/2022).

Para pelaku merupakan newbie (orang baru-red) dalam peredaran kasus narkoba dan jaringan baru yang berbeda. Banyak orang terlibat termasuk perempuan ini. (*)