Seratusan Kepala Sekolah Disiapkan LDII Sebagai Penggerak Kurikulum Merdeka Belajar

Ratusan kepala sekolah di bawah pembinaan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah (Jateng) mengikuti seminar penguatan figur di Hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (16/3). Kepala sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/ SMK ini diberikan bekal penguatan karakter dan pengenalan kurikulum Merdeka Belajar. 

Tema : Pendidikan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kepala sekolah harus menyiapkan diri. Dan kurikulum merdeka ini lebih menguntungkan dan mudah," __Jelas Muhammad Toyibun, Ketua Dewan Penasehat Daerah Perwakilan Wilayah (LDII), Kamis (16/03/2022).

SOLO- Kepala sekolah telah disiapkan untuk penggerak menyambut Kurikulun Merdeka Belajar. Sedangkan ini dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesi (LDII) Propinsi, Jawa Tengah. Hal ini dikatakan Muhammad Toyibun, Ketua Dewan Penasehat Daerah Perwakilan Wilayah (LDII)

"Kepala sekolah harus menyiapkan diri. Dan kurikulum merdeka ini lebih menguntungkan dan mudah," jelasnya, Kamis (16/03/2022).

Hal ini dibandingkan kurikulum yang sudah ada, dimana ada 19 pelajaran karena kurikulum Merdeka kurang dari itu. Selanjutnya ini juga diatur Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kemudian tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 56 Tahun 2022.

"Dan anak anak diberi kebebasan memilih sesuai bakat dan kemampuannya. Dan kepala sekolah harus menyiapkan bagi sekolah melaksanan kurikulum tersebut," ujarnya.

Sekolahan binaan dari DPW Jateng yang disiapkan ini dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK. Selain itu menjadi embrio untuk kurikulum tersebut. Sedangkan ada seratusan kepala sekolah mengikuti kesiapan dalam program penguatan kepala sekolah, Kamis (16/03/2022) di Kota Solo.

"Nanti setelah mengikuti penguatan ini maka kepala sekolah bisa menyampaikan ke sekolah didaerahnya," jelasnya. 

Dalam kegiatan ini dikuatkan tentang pendidikan karakter terhadap siswa ini sangat perlu. Kepala sekolah merupakan figur sentral di sekolah sehingga harus punya kepribadian yang unggul. Mereka merupakan figur model di sekolah bagi guru dan siswa. 

"Jadi harus punya kepribadian kuat, cinta tanah air, berwawasan bela negara, dan menanamkan akhlak," tandasnya.

Menurutnya, ada enam karakter atau tabiat yang harus dimiliki seorang kepala sekolah. Yakni jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama dan hidup sederhana. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024