Dokter Ditembak Densus Usai Kecelakaan, Badannya Gemuk Buka Praktik Tapi Sepi Serta Tertutup Orangnya

Rumah sekaligus tempat praktik dr Sunardi pasca penangkapan.

Tema : Kasus | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Pak Sunardi tidak pernah sosialisasi, tidak pernah datang dipertemuan," __Jelas ketua Bangunsari RT 3 RW 7 Gayam, Sukoharjo, Bambang Eko Pujiana, saat dikonfirmasi, Kamis (09/03/2022).

SOLO- Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes dikenal tertutup. Terduga yang bernama dr Sunardi ini membuka praktik dokter umun juga terlihat sepi. Hal ini dikatakan Ketua Bangunsari RT 3 RW 7 Gayam, Sukoharjo, Bambang Eko Pujiana.

"Pak Sunardi tidak pernah sosialisasi, tidak pernah datang dipertemuan," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (09/03/2022).

Sepanjang ia menjabat ketua RT tahun 2019 lalu tidak ada laporan KK maupun KTP bersangkutan. Yang diketahuinya adalah identitasnya sebagai warga RT 1 RW 7 tapi tinggal di wilayahnya RT 3 RW 7. Sepanjang menjadi warganya, bersangkutan juga tidak pernah memberi uang iuran kumpulan RT sebesar Rp 24 ribu perbulan.

"Kalau jadwal shalat magrib dan isyak terlihat di masjid. Itu kadang tidak terlihat. Kebetulan saya juga takmir masjid," tandasnya.

Selama tertutup juga tidak terlihat menegur tapi kondisinya menggunakan tongkat. Sempat diketahuinya, karena kecelakaan yang dialami bersangkutan. Eko mengatakan saking tertutupnya dia, tidak masuk grub kapling whatsapp. 

"Selama ini warga yang tidak aktif memang saya tidak masukkan grub. Selain pasif, pasti tidak ada tanggapan," tandasnya.

Selama ini bersangkutan tinggal di wilayahnya juga membuka praktik dengan papan nama ada jadwal praktik. Selain sepi, tidak ada warga kampungnya berobat di klinik tersebut. Hanya beberapa dilihatnya ada yang datang dan bersangkutan tinggal bersama istri beserta 4 anaknya.

"Saya baru tahu tertangkap densus setelah dari babin, siang tadi. Katanya, saya akan dimintai keterangan," jelasnya.

Dalam pantuan kalau rumahnya dipingir Jalan Calen ini tertera papan nama dr Sunardi serta jadwal prakteknya. Setelah dioutopsi, jenasah dipulangkan di rumahnya untuk disemayamkan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024