Siswa Menyulut Racikan Petasan, Diketahui Ada Lima Siswa dan Jendela Pecah

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak (tengah) bersama jajarannya.

Tema : Kasus | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kejadian ini di ruang kelas setelah PTM ( Pembelajaran Tatap Muka-red). Atau PTM selesai dilakulan. Dan disitu ada temannya ada siswa dan siswi ," __Tandas Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat dikonfirmasi, Senin (14/03/2022).

SOLO- Seorang siswa diduga menyulutkan bom molotov di kelasnya diketahui ada lima temannya menjadi korban. Namun kondisinya telah rawat jalan setelah kejadian, Kamis (10/03/2022) karena luka lecet dan berdengung. Hal ini dikatakan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat dikonfirmasi, Senin (14/03/2022).

"Kejadian ini di ruang kelas setelah PTM ( Pembelajaran Tatap Muka-red). Atau PTM selesai dilakulan. Dan disitu ada temannya ada siswa dan siswi," tandasnya 

Dari hasil penyidikan ternyata siswa bersangkutan menyulut barang yang diketagorikan petasan. Kemudian racikannya ini sengaja ditunjukkan ke teman temannya dengan ditaruh dilantai. Disitulah meledak hingga diketahui tiga kaca kecil jendela kelas pecah dan keramik pecah.

"Anak ini melakukan eksperimen, kemudian menyulut petasan di dalam ruang kelas. Ruang disitu kecil sehingga berdampak berdengung dan pecah," ujarnya.

Siswa lainnya yang terluka akibat perilaku nakal ini sempat dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo dan RS JIH. Termasuk siswa yang menyulut tapi sudah kembali beraktifitas sejak Jumat (11/03/2022). Kemudian dari penyidikan ini diketahui perkara ini masuk dalam kategori kenakalan anak dibawah umur.

"Kategori ini kenakalan remaja, pihak sekolah melakukan konselur dan polresta melakukan konsoling terhadap siswa yang bersangkutan," ujarnya.

Siswa ini baru sekali melakukan eksperimen dalam kejadian pukul 10.30 WIB waktu itu. Dari racikan dibuatnya diperoleh setelah melihat youtube dan dibawanya ke sekolah. Dalam kesempatan itu pihaknya mempertemukan dua belah pihak yakni keluarga dan sekolah.

"Dari yang disita racikan masih didalami Labfor di Semarang," tandasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif