Penurunan Laka Lantas di Jateng Ketika Digelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022

Screning Di Pos Farokah di jalan Slamet Riyadi Solo beberapa waktu lalu 

Tema : Keamanan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Cara bertindak kami, dalam pelaksanaannya dengan preemtif dan preventif.Selama operasi tidak ada penindakan hukum," __Tandas Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho, Kamis (17/04/2022).

SOLO- Penurunan angka kecelakaan dan fatalitas atau korban jiwa di Jawa Tengah. Faktor ini setelah gelaran operasi keselamatan lalu lintas candi 2022 oleh Polda Jawa Tengah sejak maret. Hal ini diungkapkan Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho.

"Cara bertindak kami, dalam pelaksanaannya dengan preemtif dan preventif.Selama operasi tidak ada penindakan hukum," tandasnya, Kamis (17/04/2022).

Lebih lanjut, pihaknya melakukan tindak preemtif sebanyak 60 persen dan preventif 40 persen. Adapun penindakan melalui Etle dilakukan sebagai bagian dari kegiatan rutin. Pada prinsipnya target utama dari operasi keselamatan ini adalah memutus mata rantai penyebaran covid 19.

"Operasi juga, melalui gerai vaksin on the spot. Fungsi lalu lintas telah memvaksin 159.136 orang pada saat digelarnya operasi," tandasnya.

Sedangkan target berikutnya yakni meminimaliskan angka pelanggaran dan kecelakaan. Adapun perbandingan, sebelum dan sesudah operasi dalam rentang waktu sama 14 hari terjadi penurunan. Ia menyebutkan kalau semula 944 peristiwa maka turun menjadi 632 peristiwa atau turun 312 kejadian.

"Jika diprosentase, turun 33 persen. Artinya peristiwa menonjol nihil ," tutur Dirlantas.

Tingkat fatalitas orang meninggal akibat kecelakaan telah menurun. Dimana, sebelum operasi dalam kurun waktu 15 hari terdapat 129 orang meninggal. Namun operasi yang digelar hanya 29 orang meninggal. 

 "Jadi ada penurunan 100 orang meninggal dapat dicegah. Prosentase minus 72 persen," kata dia.

Selama operasi, kata dia, penindakan dengan  ETLE  sebanyak 2 ribu pelanggar per hari di seluruh Jawa Tengah. Agus menuturkan selama operasi tingkat pelanggaran berkurang. Dia menilai tingkat ketertiban di jalan naik secara signifikan. Bahkan penurunan juga disampaikan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytiawarman Gautama Putra sebanyak 36 persen.

 "Dari 22 kasus pada tahun 2021, tahun ini sebanyak 14 kasus. Korban juga mengalami penurunan, dari 25 orang menjadi 14 orang," tandasnya.

Penyebabnya masih karena human error. Untuk giat peneggak prokses ada sekitar 1028 kegiatan. Mulai dari razia masker, pembubaran kerumunan hingga teguran Prokes. "Untuk giat vaksinasi sendiri, total ada 3,175 giat," pungkas Adhytia. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024